Pemanfaatan Lumpur Sedimentasi PDAM Sebagai Material Multi Soil Layering (MSL) Dalam Degradasi Pencemar Limbah Cair Industri Tahu

Multi Soil Layering (MSL) adalah metode pengolahan limbah cair yang memanfaatkan tanah sebagai media utama. Metode MSL telah diaplikasikan di berbagai negara maju seperti Cina dan Jepang pada berbagai sektor termasuk limbah domestik dan limbah industri. Selain menggunakan tanah sebagai media utama, dapat juga memanfaatkan media lain, salah satunya adalah lumpur sedimentasi (PDAM) dan efektivitasnya terbukti tinggi dalam mendegradasi kadar pencemar pada limbah cair. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas metode MSL dalam mendegradasi pencemar pada limbah cair industri tahu dengan dua variasi, yaitu variasi nilai Hydraulic Loading Rate (HLR) dan variasi nilai Hydraulic Retention Time (HRT). Hasil penelitian menunjukkan, nilai HLR 11,48 L/m2/jam, 4,76 L/m2/jam dan 2,48 L/m2/jam tingkat efektivitas paling tinggi terjadi pada HLR 2,48 L/m2/jam. Perubahan pH dan DO menjadi 7,4 dan 19,5 mg/L dan efektivitas nilai TSS mencapai 76,32%, degradasi nilai TDS mencapai 75,21 %, degradasi kekeruhan mencapai 99,69% dan degradasi COD mencapai 99,66. Pada nilai HRT 4 jam, 6 jam, 8 jam, 10 jam dan 12 jam, tingkat efektivitas variasi HRT paling tinggi terjadi pada waktu 12 jam yang menunjukkan nilai perubahan pH dan DO menjadi 19,5 mg/L dan menjadi 7,5 dan efektivitas degradasi nilai COD mencapai 98,95%, degradasi nilai BOD mencapai 51.11%, dan degradasi TSS mencapai 73,7%. Berdasarkan hasil yang diperoleh, menunjukkan bahwa metode MSL dengan material lumpur sedimentasi PDAM mampu mendegradasi kadar pencemar industri tahu.