Peran Guru dalam Permainan Tradisional Patok Lele di TK ABA Panton Makmu

Peran guru dalam permainan tradisional merupakan hal yang sangat penting mengingat guru tidak hanya berperan dalam menstimulasi siswa-siswanya belajar, tetapi juga harus mampu memperhatikan keragaman yang ada, karena disetiap siswa bisa berbeda-beda dan akumulasi pengalaman belajar sebelumnya berbeda-beda antara satu dengan lain. Dalam hal permainan tradisional, guru harus mampu berperan sebagai Fasalitator, Motivator, Model Perilaku, Pengamat, Pengasuh dan Pendamai. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitiaf deskriptif. Teknik pengumpulan data dilakukan menggunakan observasi, dan wawancara. Hasil pengolahan data menunjukkan bahwa dalam permainan tradisional di TK ABA Panton Makmu tergolong kategori penilaian berperan. Subjek EV dalam permainan patok lele ada berperan (AB) dengan persentase berperan 70% yaitu pada indikator sebagai fasilitator, motivator, model perilaku, pengamat dan 30% tidak berperan (TB) yaitu pada indikator sebagai pendamai dan pengasuh. Subjek JS ada berperan (AB) sebesar 70% yaitu pada indikator sebagai fasilitator, motivator, pengamat serta pendamai dan 30% tidak berperan (TB) yaitu pada indikator sebagai model perilaku dan pengasuh. Subjek ES ada berperan (AB) 100% pada semua indikator peran guru yaitu sebagai fasilitator, motivator, model perilaku, pengamat, pendamai dan pengasuh. Dan Subjek IS ada berperan (AB) sebesar 85% yaitu pada indikator sebagai motivator, model perilaku, pengamat, pendamai serta pengasuh, dan 15% tidak berperan (TB) yaitu pada indikator sebagai fasilitator