Karakteristik Senyawa Metabolit Sekunder Dari Ekstrak Daun Minjangan (Chromolaena Odorata L.) Berdasarkan Kombinasi Pelarut Etanol Dan Aseton

Daun minjangan (Chromolaena odorata L.) merupakan salah satu tanaman yang mengandung metabolit sekunder. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh kombinasi pelarut etanol dan aseton terhadap karakteristik metabolit sekunder dan mengetahui jenis senyawa metabolit sekunder yang terdapat pada daun minjangan. Penelitian ini menggunakan metode variasi ekstraksi dari kombinasi pelarut etanol dan aseton dengan variasi (1:1), (1:2), (2:1) untuk karakteristik senyawa menggunakan FTIR dan GCMS. Hasil penelitian menunjukkan senyawa yang terkandung pada sampel terdapat senyawa metabolit sekunder yaitu flavonoid, alkaloid, saponin, tanin, steroid dan terpenoid dapat dilihat pada skrining fitokimia. Hasil yang diperoleh menggunakan FTIR menghasilkan gugus fungsi diantaranya OH, C-H, CH2 bending, dan C=C. Pengujian GCMS, ekstrak pelarut dengan menggunakan 3 perbandingkan menghasilkan senyawa metabolit sekunder yang terbaik pada perbandingan 1:1 yang menghasilkan jenis senyawa metabolit sekunder yaitu Acethydrazide, 2-tert-butoxycarbonylamino-, Trans- 1-Ethoxy-1-butene, 3- Heptanone,1,1-diethoxy, Longifolene, a-Guaiene, dan cis-Calamenene, perbandingan 1:2 menghasilkan jenis senyawa metabolit sekunder yaitu (R)-(-)-2-Phenylglycinol, dan Silane, diethylmethyl, perbandingan 2:1menghasilkan jenis senyawa metabolit sekunder yaitu N-(2- Oxo-3- phenylprophyl) acetamide, Hydrazinecarboxylic acid, phenylmethyl ester, dan a-Guaiene. dominan senyawa trans-1-ethoxy-1-butene. Dapat disimpulkan bahwa etanol dan aseton memberikan pengaruh terhadap perbedaan senyawa metabolit sekunder yang diekstrak.