Honorarium Advokat Dalam Akad Ijarah Bil Amal (Studi Penelitian di law firm Banda Aceh)

Di era yang semakin modern ini advokat sangat dibutuhkan sebagai penasihat hukum atau layanan hukum bagi publik atau klien yang berurusan dengan masalah eksistensial. Advokat yang menetapkan mengenai besaran fee yaitu atas dasar kesepakatan antara advokat dengan klien dan belum adanya pengaturan yang jelas dalam undang-undang yang menerapkan mekanisme fee dan menentukan besarnya secara rasional yang dibebankan oleh advokat kepada kliennya, pengguna jasa hukum, dan penulis sama-sama mempersoalkan mekanisme pemberian honorarium kepada advokat yang dibayar oleh pengguna jasa hukum. penelitian pada skripsi ini untuk mengetahui, Pertama, bagaimana mekanisme penetapan honorarium terhadap advokat pada law firm di Banda Aceh? Kedua, bagaimana tinjauan akad ijarah bil ‛amāl terhadap mekanisme penetapan honorarium advokat pada Law Firm di Banda Aceh?. Metode penelitian dalam penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis penelitian lapangan (field research). Hasil penelitian menunjukkan bahwa Pertama, mekanisme penetapan honorarium yang sama terhadap advokat pada setiap kantor advokat yang telah penulis teliti seperti kesepakatan dalam bentuk uang tunai di awal atau sistem kontrak, pembayaran bertahap, ada juga pembayaran dibayarkan dengan sistem persentase sesuai dengan kesepakatan apa yang akan di terapkan oleh kedua belah pihak. Kedua, Profesi advokat sendiri dalam fiqh muamalah termasuk dalam ijarah bil amal kerena memberikan jasa dalam bentuk pelayanan hukum dan pengguna jasa memberikan bayaran sebagai balasan dan harus sesuai dengan kesepakatan kedua belah pihak baik tertulis maupun tidak. berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa mekanisme pemberian honorarium dan tinjauan akad ijarah bil aamal terhadap mekanisme penetapan honorarium advokat pada beberapa kantor advokat di Banda Aceh yang telah penulis teliti sudah sesuai dengan nilai upah dalam akad ijarah bil al amal.