Sistem Tenggoen: Kekerabatan Dan Tanggung Jawab Sosial Dalam Suku Alas (Studi Kasus Di Kecamatan Darul Hasanah, Kabupaten Aceh Tenggara)

Fidia Aznidahri, 190305068 (2023) Sistem Tenggoen: Kekerabatan Dan Tanggung Jawab Sosial Dalam Suku Alas (Studi Kasus Di Kecamatan Darul Hasanah, Kabupaten Aceh Tenggara). Other thesis, UIN Ar-Raniry Fakultas Ushuluddin dan Filsafat.

[thumbnail of Sistem Tenggoen: Kekerabatan Dan Tanggung Jawab Sosial Dalam Suku Alas (Studi Kasus Di Kecamatan Darul Hasanah, Kabupaten Aceh Tenggara)] Text (Sistem Tenggoen: Kekerabatan Dan Tanggung Jawab Sosial Dalam Suku Alas (Studi Kasus Di Kecamatan Darul Hasanah, Kabupaten Aceh Tenggara))
Fidia Aznidahri, 190305068, FUF, SA.pdf - Published Version
Available under License Creative Commons Attribution.

Download (4MB)

Abstract

Sistem tenggoen (panggilan) kekerabatan merupakan panggilan atau sapaan terhadap kerabat. Di dalam suku Alas sistem tenggoen ini digunakan untuk memanggil kerabat dengan menggunakan tutur bahasa yang sopan. Sistem tenggoen ini adalah sistem yang mengikat unsur-unsur bahasa untuk menandai perbedaan antara status dan peran dari kekerabatan itu sendiri. Di dalam suku Alas sistem tenggoen (panggilan) kekerabatan bisa berubah bahkan semakin lama semakin memudar di masayarakat suku Alas. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui sistem tenggoen kekerabatan dan tanggung jawab sosial dalam suku Alas di Kecamatan Darul Hasanah Kabupaten Aceh Tenggara. Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalan teori kinship yang ditawarkan oleh Robin Fox. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan jenis penelitian lapangan (Field researc). Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah observasi, wawancara dan dokumentasi. Narasumber yang terdiri dari 14 orang masyarakat di Kecamatan Darul Hasanah, Aceh Tenggara. Hasil penelitian ini menunjukkan, pertama, sistem tenggoen (panggilan) kekerabatan di dalam suku Alas yaitu ada tiga, yaitu pertama, sistem tenggoen (panggilan) kekerabatan garis keturunan ayah, kedua garis keturunan ibu, Ketiga, sistem tenggoen kekerabatan dalam ikatan perkawinan. Kedua, dalam sistem tenggoen kekerabatan ternyata memiliki peran dan tanggung jawab yang besar terdapat didalamnya. Peran dan tanggung jawab tersebut terdapat dari sistem tenggoen kekerabatan pihak ibu dan ayah. ketiga, sistem tenggoen kekerabatan di dalam suku Alas sudah mulai memudar. Memudarnya sistem tenggoen (panggilan) kekerabatan disebabkan oleh: pertama, adanya proses migrasi kependudukan yang terjadi secara terus menerus ke Tanoh Alas, kedua adanya perkawinan antar suku Alas dengan suku non Alas, ketiga adanya pengaruh bahasa lain dilingkungan tempal tinggal. Keempat, perubahan pada sistem tenggoen kekerabatan di dalam suku Alas terjadi karena adanya pernikahan sesama saudara atau masih satu garis keturunan.

Item Type: Thesis (Other)
Subjects: 200 Religion (Agama)
Divisions: Fakultas Ushuluddin dan Filsafat > S1 Sosiologi Agama
Depositing User: Fidia Aznidahri
Date Deposited: 29 Sep 2023 04:01
Last Modified: 29 Sep 2023 04:01
URI: https://repository.ar-raniry.ac.id/id/eprint/33071

Actions (login required)

View Item
View Item