Strategi Coping Pasien Penyakit Kronis Dalam Mewujudkan Self Compassion Di Rumah Sakit Umum Daerah Meuraxa Kota Banda Aceh

Seseorang yang terdiagnosis penyakit kronis memiliki berbagai perasaan buruk, yang dapat mempengaruhi kesehatan mental, bisa menimbulkan sifat emosi meninggi, muncul rasa cemas, stres dan sampai munculnya perasaan negatif yang terus menerus tanpa solusi, sehingga sulit untuk berkembang, menarik diri dari lingkungan sampai merasa dibenci dan berkurangnya rasa sayang pada diri sendiri. Ada beberapa tujuan dalam penelitian ini yaitu untuk mengetahui: pertama, bentuk self compassion pada pasien penyakit kronis di RSUD Meuraxa, kedua, faktor pendukung dan penghambat terwujudnya self compassion pada pasien penyakit kronis di RSUD Meuraxa, ketiga, cara pasien mewujudkan self compassion di RSUD Meuraxa kota Banda Aceh. Jenis penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode deskriptif analisis. Pada penelitian ini menggunakan teknik purposive sampling dengan jumlah subjek penelitian lima orang yang merupakan pasien dengan kriteria memiliki penyakit kronis, pasien yang sedang menjalani perawatan rawat inap di RSUD Meuraxa kota Banda Aceh dan usia pasien 25 sampai 50 tahun. Adapun teknik pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan observasi, wawancara dan dokumentasi. Analisis data yang digunakan adalah menggunakan reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada dua bentuk strategi coping yang digunakan pasien penyakit kronis yaitu pertama: problem focused coping (PFC) adalah bentuk coping yang lebih diarahkan kepada upaya untuk mengurangi tuntutan dari situasi yang penuh tekanan, kedua: emotional focused coping (EFC) adalah bentuk coping yang diarahkan untuk mengatur respon emosional terhadap situasi yang menekan. Selanjutnya cara pasien penyakit kronis mewujudkan self compassion yaitu menggunakan strategi coping berbentuk penerimaan, keaktifan diri, dan religiusitas.