Pandangan Ulama Pidie Jaya Tentang Zakat Profesi

Profesi merupakan pekerjaan yang dilakukan seseorang untuk memperoleh imbalan atau upah. Pekerjaan juga sering disebut sebagai mata pencaharian untuk keberlangsungan hidup. Pada dasarnya, kerja adalah ibadah yang mendatangkan pahala, akan tetapi ada beberapa jenis pekerjaan yang justru akan membuat pelakunya berdosa jika melakukannya. Pekerjaan yang dimaksud adalah sesuatu yang diharamkan karena menimbulkan kerugian bagi orang lain maupun lingkungan sekitar. Skripsi ini difokuskan untuk menjawab dua hal penting, 1. Bagaimanakah Pendapat Ulama Dayah di Pidie Jaya tentang Zakat Profesi 2. Bagaimanakah Ketentuan Zakat Profesi dalam Peraturan dan Perundangan – undangan. Jenis penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan menggunakan metode data primer yaitu berupa wawancara dengan dayah yang ada di Kabupaten Pidie Jaya. Dari hasil penelitian ini dapat diketahui Zakat Profesi merupakan pekerjaan atau usaha yang menghasilkan uang atau kekayaan baik pekerjaan atau usaha itu dilakukan sendiri, tanpa bergantung kepada orang lain, maupun dengan bergantung kepada orang lain, seperti pemerintah, perusahaan swasta, maupun dengan perorangan dengan memperoleh upah, gaji, atau honorium. Zakat yang harus dikeluarkan sebanyak 2,5% dari hasil yang diperoleh setiap bulan, kemudian di setor kepada Baitul Mal untuk dilakukan penyaluran sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Ulama dayah di Kabupaten Pidie Jaya sepakat bahwa zakat profesi ini sudah ada sejak masa Rasulullah namun belum ada ijtihad yang jelas sehingga perlu adanya pnegkajian pada skripsi ini, akan tetapi setelah di analisis persepsi ulama dayah ternyata setuju dengan adanya zakat profesi ini.