Peran Pembimbing Pra Nikah dalam Upaya Mencegah Perceraian di Kecamatan Meukek (Studi di KUA kecamatan Meukek)

Pernikahan merupakan sunatullah yang umum dan berlaku pada semua makhluk-Nya, baik pada manusia, hewan maupun tumbuh-tumbuhan. Ia adalah salah satu cara yang dipilih oleh Allah SWT sebagai jalan bagi makhluk-Nya untuk berkembang biak dan melestarikan hidupnya. Pada sisi lain pernikahan merupakan peralihan dari tingkat hidup remaja ke tingkat kehidupan berkeluarga. Pernikahan juga merupakan kebutuhan manusia. Sejalan dengan itu setiap pasangan mempunyai keinginan agar rumah tangga yang dibangun dapat berjalan secara harmonis. Tujuan penelitian untuk mengetahui upaya yang dilakukan pembimbing pra nikah Kantor Urusan Agama (KUA) Kecamatan Meukek untuk mencegah perceraian. Serta untuk mengetahui faktor pendukung dan penghambat pembimbing dalam pelaksanaan bimbingan pra nikah di KUA Kecamatan Meukek. Penelitian ini tergolong pada penelitian lapangan (field research) dimana peneliti menentukan lokasi untuk mengumpulkan laporan ilmiah. Pendekatan yang dilakukan dalam melakukan penelitian ini adalah pendekatan kualitatif yaitu penelitian yang bertujuan untuk mendapatkan pemahaman yang mendalam tentang masalah-masalah manusia dan sosial. Hasil penelitian menjelaskan; (1) Upaya yang dilakukan KUA dalam bimbingan perkawinan bertugas menyediakan serta membantu jalannya bimbingan perkawinan dengan mempersiapkan proses bimbingan perkawinan sebaik mungkin mulai dari persiapannya hingga pelaksanaannya. Pertama yang dilakukan yaitu mempersiapkan agenda dan pendaftaran nikah sampai dilaksanakannya bimbingan perkawinan. Prosedur yang harus dilaksanakan oleh calon pengantin yaitu melakukan pendaftaran dan menyerahkan persyaratan yang harus dipenuhi oleh calon pengantin. (2) Faktor pendukung yakni; kedisplinan dimana keikutsertaan para calon pengantin dalam mengikuti bimbingan perkawinan pranikah, ketersediaan sarana dan prasarana yang memadai serta pembimbing yang mampu memberikan materi sudah cukup baik dan menguasai di bidang perkawinan. Sedangkan faktor penghambat; kedisiplinan dimana masih banyak peserta bimbingan yang terlambat saat pelaksanaan bimbingan, keterbatasan dana karena KUA tidak menyediakan modul bimbingan, padahal modul bimbingan sangat penting untuk pegangan calon pengantin, keterbatasan waktu dalam pelaksanaan bimbingan pranikah secara mandiri dan diantara para calon pengantin yang akan mengikuti bimbingan pranikah jauh dari kawasan Kantor Urusan Agama Kecamatan Meukek.