Perbandingan Penambahan Aktivator Em4 Dan Air Lindi Organik Terhadap Proses Pengomposan Tandan Kosong Kelapa Sawit

Limbah tandan kosong menjadi salah satu limbah padat yang dihasilkan dari pengolahan kelapa sawit yang memiliki kandungan bahan organik yang tinggi. Limbah tandan kosong menghasilkan limbah hingga 6 juta ton per tahun dan juga limbah ini belum banyak dimanfaatkan sehingga dalam jangka panjang dapat menjadi masalah lingkungan seperti pencemaran. Salah satu cara untuk memanfaatkannya adalah dengan mengubahnya menjadi pupuk organik atau kompos. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbandingan hasil pengomposan aktivator EM4 dengan aktivator air lindi, pengaruh waktu pengomposan tiap aktivator dan kualitas kompos terhadap SNI 19-7030-2004. Pada penelitian ini proses pengomposan dilakukan selama 21 hari dengan tiga perlakuan yaitu tanpa perlakuan, penambahan 1 L EM4 serta penambahan 1 L Air Lindi. Parameter yang diukur yaitu fisik, suhu, kelembapan, pH, C,N,P,K dan C/N-rasio. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwasannya pengomposan dengan aktivator EM4 memiliki kadar pH 4,4 – 6,2, kelembapan 1,5 – 70%, suhu 29-38 °C dan hasil akhir pengomposan memiliki warna yang hitam kecoklatan, tekstur kasar dan berbau tanah sedangkan pengomposan menggunakan air lindi memiliki pH 4,6 – 6,5, kelembapan 3,9 – 80%, suhu 29-38 °C dan hasil akhir kompos berwarna hitam kecoklatan, tekstur yang kasar dan sedikit berbau busuk. Kompos dengan aktivator EM4 memiliki waktu pengomposan yang lebih cepat dibandingkan menggunakan air lindi. Kualitas kompos tandan kosong menggunakan aktivator EM4 terbukti lebih sesuai dengan SNI 19-730-2004 dibandingkan dengan aktivator air lindi.
ABSTRACT