Keanekaragaman Spesies Aves Ordo Passeriformes di Kawasan Hutan CRU (Conservation Response Unit) Sampoiniet Aceh Jaya

Kawasan konservasi Kecamatan Sampoiniet Aceh Jaya hutan Ulu Masen memilik luas 738.856 hektar yang mencakup taman nasional dan hutan konservasi dengan tingkat keanekaragaman flora dan fauna yang masih tinggi dan juga menjadi rumah bagi burung yang saat ini sedang terancam punah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui jenis, aves ordo Passeriformes yang dilindungi dan indeks keanekaragaman yang terdapat di Kawasan Hutan CRU (Conservation Response Unit) Sampoiniet Aceh Jaya. Kawasan hutan CRU Sampoiniet Kabupaten Aceh Jaya menjadi habitat penting bagi keberadaan burung ordo Passeriformes karena relatif aman dan masih banyaknya pohon pakan. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode point count yaitu metode pengamatan dengan berjalan ke suatu tempat tertentu kemudian memberi tanda, serta mencatat semua jenis burung yang ditemukan dalam jangka waktu yang telah ditentukan sebelum berpindah ke titik selanjutnya, dengan jumlah titik penelitian sebanyak 10 titik, sepanjang 2.000 m. Dari hasil penelitian di Kawasan Hutan CRU (Conservation Response Unit) Sampoiniet Aceh Jaya didapatkan 14 jenis burung yaitu tiong emas (Gracula religiosa), burung madu sriganti (Nectarinia jugularis), merbah cerukcuk (Pycnonotus goiavie), srigunting batu (Dicrurus paradiseus), jalak kerbau (Acridotheres javanicus), cucak kutilang (Pycnonotus aurigaster), perling (Aplonis panayensis), kepudang (Oriolus chinensis), keciut batu (Motacilla cinerea), srigunting gagak (Dicrurus annectans), cucak kurincang (Pycnonotus atriceps), burung gereja (Passer montanus), cinenen kelabu (Orthotomus ruficeps) dan layang-layang batu (Hirundo tahitica). Indeks keanekaragaman jenis Aves di Kawasan Hutan CRU (Conservation Response Unit) Sampoiniet Aceh Jaya dengan jumlah indeks adalah Ĥ=2,3596, dikategorikan dalam indeks keanekaragaman yang sedang. Terdapat 2 jenis burung yang dilindungi sesuai dengan peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia 2018, yaitu tiong emas (Gracula relogiosa) dan madu sriganti (Cinnyis jugalaris).