Hubungan Kecerdasan Emosi dengan Penerimaan Diri Orang Tua yang Memiliki Anak Berkebutuhasn Khusus di SLB Kecamatan Seunagan Kabupaten Nagan Raya

Penerimaan diri merupakan tingkatan kesadaran individu tentang karakteristik pribadinya dan mempunyai kemauan untuk hidup dengan keadaan tersebut, hal ini berarti individu tersebut memiliki pengetahuan tentang dirinya sehingga menerima kelebihan dan kelemahananya. Menurut Harlock (1996) salah satu faktor yang mempengaruhi penerimaan diri adalah kecerdasan emosi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan kecerdasan emosi dengan penerimaan diri orang tua yang memiliki anak berkebutuhasn khusus di SLB Kecamatan Seunagan Kabupaten Nagan Raya. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan menggunakan metode uji korelasi dengan uji korelasi Spearman rho. Alat ukur dalam penelitian ini yaitu skala kecerdasan emosi dan skala penerimaan diri. Jumlah sampel dalam penelitian ini sebanyak 90 orang tua. Pengambilan sampel dalam penelitian ini dengan menggunakan teknik cluster random sampling. Hasil dari penelitian ini menunjukkan koefisien korelasi r = 0,614 dengan p = 0,000 yang menandakan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara kecerdasan emosi dengan penerimaan diri orang tua yang memiliki anak berkebutuhasn khusus di SLB Kecematan Seunagan Kabupaten Nagan Raya artinya semakin tinggi keceerdasan emosi maka semakin tinggi penerimaan diri, sebaliknya semakin rendah kecerdasan emosi maka semakin rendah penerimaan diri orang tua yang memiliki anak berkebutuhasn khusus di SLB Kecematan Seunagan Kabupaten Nagan Raya.