Makna Thaghut Di Dalam Al-Qur’an Menurut Para Mufassir

Ilmu Tafsir merupakan salah satu bidang ilmu dalam studi Al-Qur’an. Perkembangan ilmu tafsir dari masa klasik hingga masa kontemporer sering kali melahirkan ilmu baru dalam melakukan tafsir dari istilah-istilah yang terdapat pada Al-Qur’an, dengan menambah penafsiran dari berbagai perspektif. Salah satu contoh perkembangan penafsiran istilah dalam Al-Qur’an adalah istilah tentang thaghut. Di dalam Al-Qur’an kata thaghut disebut sebanyak 8 kali, secara garis besar kata thaghut sendiri dimaknai dengan sesuatu yang merujuk kepada setiap yang disembah selain Allah. Sejalan dengan berkembangnya zaman, banyak para mufassir yang menafsirkan kata thaghut sendiri dengan beraneka ragam. Manusia adalah golongan dalam menyembah thaghut, bentuknya bervariasi baik terlihat maupun tidak terlihat sekalipun. Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah apa saja ayat-ayat yang menjelaskan tentang thaghut serta perbedaan para mufassir dalam memaknai thaghut tersebut. Jenis penelitian ini adalah penelitian kepustakaan dengan menggunakan metode tafsir tematik (maudhui). Dibatasi kepada beberapa mufassir di antaranya Muhammad Ali al-Sabuni, Sayyid Quthub, M. Quraish Shihab, dan Prof. Hamka. Dengan menggunakan metode yang telah disebutkan di atas terdapat beberapa kesimpulan yaitu secara garis besar makna thaghut menurut mufassir adalah sama namun yang sedikit membedakan ialah dalam penggolongan thaghut itu sendiri.