Pengaruh Penggunaan Boneka Wayang Untuk Melatih Bahasa Ekspresif Anak Kelompok A di TK Pertiwi Banda Aceh

Secara umum, anak didik di TK memiliki kemampuan bahasa ekspresif yang rendah. Hal tersebut tampak dari bahasa anak yang cenderung masih sulit dimengerti karena pengucapannya belum jelas. Secara khusus, 10 dari 15 anak di TK cenderung belum lancar berbicara, masih terbata-bata, atau kata yang diucapkan sulit dipahami karena dalam pelafalannya terdengar kurang fasih terutama ketika ada kata yang mengandung huruf tertentu seperti R, Sy, Z dan sebagainya. Sedangkan 5 anak lainnya terlihat masih malu-malu ketika diajak bicara, atau acuh tak acuh merespon percakapan. Oleh karena itu, peneliti mengadakan kajian yang bertujuan untuk mengetahui pengaruh penggunaan boneka wayang dalam melatih bahasa ekspresif anak. Metode penelitian yang digunakan adalah pre-eksperimental design dengan pendekatan kuantitatif yaitu One-Group Pre-Test, Post-Test Design. Adapun populasi penelitian ini adalah kelompok A TK Pertiwi Banda Aceh. Sedangkan sampel dipilih berdasarkan tekhnik non probability, sehingga ditetapkan sampel terdiri dari 15 anak. Selanjutnya, tekhnik pengumpulan data yang digunakan adalah instrumen test dan tekhnik analisis data dilakukan dengan uji t. Hasil penelitian menunjukkan; (1) Pre-test, nilai rata-rata analisis butir perindividu yaitu 58% atau berkatagori cukup, sedangkan analisis butir perindikator diperoleh nilai rata-rata 66% yakni berkatagori baik; (2) Post-test, analisis butir perindividu didapatkan nilai rata-rata 76% yang berkatagori baik, sedangkan perindikator diperoleh nilai rata-rata 84% atau sangat baik. Selain itu, analisis uji t memperoleh dua klasifikasi data yang mencakup: (1) Perindividu yaitu t_hit=93,1043> t_0,05=2,145; dan (2) Perindikator yaitu menunjukkan t_hit=3,99285> t_0,05=2,447, sehingga dapat dikatakan Ha diterima dan kesimpulannya adalah terdapat pengaruh penggunaan media boneka wayang untuk melatih bahasa ekspresif anak.