Penggunaan Media Sabut Kelapa, Bioball Dan Batu Apung Sebagai Biofilter Aerobik Pada Pengolahan Limbah Cair Domestik

Limbah cair domestik mengandung bahan organik yang cukup tinggi. Sekitar 60% sampai 70% pencemaran yang terjadi di badan air disebabkan oleh limbah cair domestik yang berasal dari kegiatan sehari-hari manusia. Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui efektivitas proses biofilter aerobik dalam penurunan kadar parameter pencemaran yaitu BOD, COD, TSS, kekeruhan, DO, suhu dan pH pada pengolahan limbah cair domestik hingga mencapai baku mutu. Metode yang digunakan yaitu dengan menggunakan sistem kombinasi media biofilter dalam pengolahan berupa media sabut kelapa, bioball dan batu apung. Berdasarkan hasil uji awal, limbah cair domestik memiliki nilai parameter BOD, COD, TSS, TDS, kekeruhan, DO, suhu dan pH secara berturut-turut adalah 56 mg/L, 167,7 mg/L, 165 mg/L, 172,6 NTU, 13,2 mg/L, 28oC dan 3,2. Pengolahan dengan sistem kombinasi media biofilter ini diamati setiap 24 jam selama 3 hari untuk melihat efektivitas media biofilter dalam penurunan kadar polutan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengolahan dengan kombinasi media biofilter menghasilkan penurunan pencemar dengan nilai paling baik pada hasil pengamatan hari ke 3 (waktu kontak 3x24 jam). Hasil pengujian kadar parameter optimal pada hari ketiga dengan nilai BOD sebesar 19,4 mg/l, COD 93,8 mg/l, TSS 27,8 mg/l dan kekeruhan 23 NTU, DO 15 mg/l, pH 7,5 dan suhu 26oC setelah pengolahan. Dapat disimpulkan bahwa efektivitas pengolahan dengan sistem kombinasi biofilter dan memanfaatkan media seperti sabut kelapa, bioball dan batu apung dalam mengolah limbah cair domestik pada semua parameter yang di uji sudah sesuai yang diharapkan karena telah memenuhi baku mutu pada Peraturan Menteri Lingkungan Hidup Nomor 68 Tahun 2016.