Analisis Kadar Abu Dan Kadar Glukosa Pada Beras Daerah Pegunungan Dengan Pesisir Aceh Menggunakan Metode Spektrofotometri UV/VIS

Glukosa merupakan monosakarida utama yang terdapat dalam makanan. Glukosa dan kadar abu sangat mempengaruhi baik dan tidaknya untuk di konsumsi bagi penderita diabetes mellitus. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kadar abu dan kadar glukosa pada beras daerah pegungan dengan pesisir Aceh menggunakan metode spektrofotometri UV/VIS. Penelitian kadar abu sampel yang digunakan 3 sampel, dengan varietas beras yang berbeda. Nilai kadar abu yang terukur untuk beras daerah pegunungan, beras dari Aceh Tengah nilai kadar abu terukur 0,236% dan Bener Meriah nilai kadar abu terukur 0,0126%. Sedangkan dari daerah pesisir beras dari Pidie Jaya nilai kadar abu terukur 0,0287%. Glukosa nasi yang diukur mengunakan spektronik-20, nasi yang telah dihaluskan ditambah akuades, dilarutkan dan dihomogenkan. Larutan nasi ditambah fenol 5% kemudian ditambah 2 mL asam sulfat pekat. Fungsi penambahan fenol 5% dan asam sulfat pekat untuk membentuk cincin metil furfural, sehingga larutan dapat diserap pada panjang gelombang 450 nm. Glukosa yang terukur pada daerah pegunugan beras dari Aceh Tengah 20,917,85%, beras dari Bener Meriah 18,453,55%. Sedangkan beras daerah pesisir beras dari pidie jaya 23,917,55%. Hasil penelitian kadar abu dan kadar glukosa beras daerah pegungan dengan pesisir Aceh, menunjukan nilai kadar abu, dan nilai kadar glukosa tidak tinggi, sesui dengan Panduan Indeks Glikemik.