Pembelajaran Kitab Ta’lim Al-muta’allim dalam Pembentukan Etika Belajar Santri di Dayah Terpadu Inshafuddin.

Kitab Ta’lim al-Muta’allim merupakan salah satu kitab klasik yang membahas tentang panduan dalam belajar, khususnya masalah etika dalam belajar. kitab Ta’lim al-Muta’allim sudah menjadi kajian rutin bagi para santri, namun untuk lembaga pendidikan lain seperti madrasah, sekolah Islam terpadu, dan sekolah formal lainnya masih terbilang jarang atau bahkan tidak ada pengajaran kitab Ta’lim al-Muta’allim tersebut. Salah satu lembaga pendidikan yang mengajarkan kitab Ta’lim al-Muta’allim yaitu dayah terpadu Inshafuddin. Visi dari dayah ini menginginkan agar terwujudnya insan yang unggul dalam sains berdasarkan IMTAQ (Iman dan Taqwa). Di antara upaya dayah terpadu Inshafuddin dalam mencapai visinya adalah dengan membentuk sikap santri ketika dalam mengikuti pembelajaran, salah satunya dengan mempelajari kitab Ta’lim al-Muta’allim. Oleh karena itu penulis tertarik untuk mengadakan penelitian dengan judul “Pembelajaran Kitab Ta’lim al-Muta’allim dalam Pembentukan Etika Belajar Santri di Dayah Terpadu Inshafuddin”. Adapun rumusan dalam penelitian ini adalah bagaimana proses pembelajaran kitab Ta’lim al-Muta’allim serta Bagaimana implementasi pembelajaran kitab Ta’lim al-Muta’allim dalam pembentukan etika belajar santri. Dalam penulisan ini penulis menggunakan penelitian bersifat deskriptif dengan menggunakan pendekatan kualitatif. Adapun pengumpulan data dilakukan dengan teknik observasi, wawancara dan dokumentasi. Yang menjadi sumber data dalam penelitian ini adalah pengajar kitab Ta’lim al-Muta’allim dan para santri. Adapun hasil penelitian yang penulis dapatkan tentang proses pembelajaran kitab Ta’lim al-Muta’allim adalah pembelajaran dengan mengunakan beberapa metode yaitu metode bandongan metode sarogan, metode ceramah, metode cerita/kisah, metode pengulangan /evaluasi. Sedangkan implimentasi pembelajaran kitab Ta’lim al-Muta’allim terhadap etika belajar adalah etika belajar terhadap diri sendiri yaitu niat belajar dan kesungguhan. Etika belajar terhadap guru yaitu tidak menduduki tempat duduknya, Berdiri ketika guru datang dan tidak memulai bicara kecuali atas izinnya. Etika belajar terhadap ilmu yaitu tidak meremehkan ilmu yang sering di dengar dan membuat catatan. Etika belajar terhadap teman yaitu menghormati teman dan kasih sayang. Etika belajar terhadap kitab yaitu memegang kitab dalam keadan suci dan meletakkan kitab tafsir diatas kitab yang lain.