Identifikasi Penerapan Standar Aksesibilitas Difabel di Uin Ar-Raniry Banda Aceh

Setiap masyarakat memiliki hak yang sama dalam memanfaatkan/menggunakan fasilitas publik yang disediakan oleh Negara termasuk kaum difabel. Sehingga fasilitas yang disediakan juga harus bisa menyesuaikan dengan keadaan penggunanya (kaum difabel). Kenyataannya selama ini masih banyak kita temukan fasilitas dan aksesibilitas di sarana publik yang kurang ramah terhadap kaum difabel. Padahal ketersediaan fasilitas yang layak merupakan hak setiap masyarakat seperti yang telah di atur dalam Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 14/Prt/M/2017 Tentang Persyaratan Kemudahan Bangunan Gedung. Salah satu sarana publik yang masih banyak memiliki fasilitas yang kurang memadai adalah kampus, tempat perguruan tinggi ini merupakan sarana yang memiliki banyak ragam pengguna tidak terkecuali kaum difabel. Maka dari itu penulis tertarik untuk melakukan penelitian mengenai fasilitas aksesibilitas difabel di pekarangan kampus penulis yaitu UIN Ar-Raniry Banda Aceh.
Penelitian dilakukan dengan pendekatan metode deskriptif kualitatif terhadap 3 objek yang dipilih yaitu Gedung Fakultas Dakwah dan Komunikasi, Gedung Biro Akademik dan Gedung Auditorium Ali Hasjmy, dengan pengumpulan data melalui kajian Pustaka, observasi ke lapangan, dokumentasi dan analisa sehingga bisa diperoleh hasil berupa kesimpulan nantinya. Penelitian ini dilakukan bertujuan untuk mengetahui sejauh mana penerapan standar aksesibilitas bagi penyandang Difabel di lingkungan kampus UIN Ar-Raniry Banda Aceh. Adapun tolak ukur teknis ataupun reverensi yang dijadikan sebagai pedoman dalam penelitian ini adalah Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 14/Prt/M/2017 Tentang Persyaratan Kemudahan Bangunan Gedung dan Surat Edaran Menteri PUPR Nomor: 02/SE/M/2018 tentang Perencanaan teknis fasilitas pejalan kaki. Observasi berupa pengamatan langsung pada lokasi penelitian dilakukan terhadap beberapa objek fasilitas, diantaranya adalah: jalur pedestrian, area parkir, akses masuk keluar bangunan, toilet, tangga, rambu/marka dan lainnya. Dari penelitian yang telah dilakukan, didapati hasil berupa kesimpulan yaitu ternyata masih banyak fasilitas-fasilitas dalam lingkungan kampus UIN Ar-Raniry yang masih belum memenuhi standar Fasilitas dan Aksesibilitas terhadap kaum difabel.