Penerapan Model Pembelajaran Teams Games Turnament Dalam Meningkatkan Prestasi Belajar Pendidikan Agama Islam di SMP Terpadu Bustanul Arifin Bener Meriah

Model teams Games Turnament merupakan model pembelajaraan kooperatif yang mudah diterapkan, melibatkan aktivitas seluruh siswa tanpa harus ada perbedaan status, melibatkan peran siswa sebagai tutor sebaya dan mengandung unsur permainan dan reinforcement. Penggunaan model pembelajaran teams games turnament dalam pembelajaran diperlukan dengan asumsi bahwa siswa dengan karekteristiknya memiliki kecerdasan, kreatifitas, dan motivasi yang dapat dikembangkan. Namun di SMP Terpadu Bustanul Arifin Bener Meriah kelas VIII pada pembelajaran Pendidikan Agama Islam motivasi dalam belajar masih kurang, siswa cenderung merasa bosan, malas, mengantuk, ribut, dan tidak memperhatikan guru saat sedang proses belajar mengajar, ini di karenakan guru cenderung menggunakan metode ceramah. Adapun rumusan masalah pada penelitian ini ialah: 1. Seberapa efektifkah penerapan model TGT terhadap prestasi belajar siswa pada materi PAI di kelas VIII SMP Terpadu Bustanul Arifin, 2. Bagaimana respon peserta didik terhadap penerapan model pembelajaran TGT terhadap prestasi belajar PAI siswa kelas VIII SMP Terpadu Bustanul Arifin Kabupaten Bener Meriah. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen dengan teknik pengumpulan data observasi, pre-test dan post-test. Hasil penelitian Peningkatan hasil belajar siswa, setelah pembelajaran dengan menggunakan model teams games turnament nilai belajar siswa kelas VIII di SMP Terpadu Bustanul Arifin Bener Meriah menunjukan adanya peningkatan dari tiga kali pertemuan dengan rata-rata nilai siswa dari setiap pertemuan menunjukan skor 0.42 untuk pertemuan pertama, 0.62 pertemuan kedua, dan 1,62 pertemuan ketiga. Dari adanya peningkatan prestasi belajar dapat ditarik kesimpulan bahwa penerapan model TGT dapat membuat siswa aktif dan respon siswa terhadap model ini positif dan siswa sangat auntusiasme karena mendapat pengalaman baru dalam proses pembelajaran dan dapat meningkatkan prestasi belajar siswa. Hal ini didasari dari pendapat Hake bahwa nilai di atas 0,7 atau lebih merupakan peningkatan yang sangat baik ini yang menjadi acuan peneliti menyatakan bahwa dalam penelitian sudah berjalan baik.