Usaha Guru PAI dalam Pengambangan Budaya Literasi Agama di SMP Negeri 2 Peukan Baro, Pidie

Islam sangat mementingkan pendidikan, dasar dari ajaran Islam itu merupakan perintah untuk literasi. Sekarang ini yang kekurangan pada diri peserta didik yaitu sikap dan akhlak. Dalam pendidikan tidak terlepas dari guru. Tugas seorang guru tidak hanya memberikan ceramah saja dalam kelas, tetapi bagaimana menjadikan peserta didik menjadi berpengetahuan dan berakhlakkul karimah. Pendidikan agama bukan hanya tentang kemampuan literasi dalam arti mengeja teks agama, tetapi literasi agama ini lebih kepada membina akhlak, dengan cara literasi agama termasuk yang berkaitan dengan moral. Berdasarkan latar belakang masalah tersebut, maka yang menjadi tujuan penelitian adalah untuk mengetahui bagaimana usaha guru PAI dalam pengembangan budaya literasi agama, dan juga untuk mengetahui faktor pendukung dan penghambat dalam pengembangan budaya literasi agama di SMP Negeri 2 Peukan Baro, Pidie. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif dengan pendekatan deskriptif. Subjek dalam penelitian ini yang terdiri dari kepala sekolah, waka kurikulum, guru PAI, pustakawan, peserta didik, dan juga orang tua siswa. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah menggunakan observasi, wawancara dan dokumentasi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa usaha guru PAI dalam pengembangan budaya literasi agama dilakukan dengan cara mewajibkan siswa-siswi membaca buku agama ketika mata pelajaran agama 15 menit, mengaji, menulis serta berdiskusi, menanyakan pertanyaan, kemudian meminta kapada siswa untuk menceritakan kembali apa yang telah dibaca. mengadakan ceramah tentang agama atau kultum dari hasil membaca buku agama di perpustakaan, serta dibiasakan kegiatan keagamaan. Sedangkan faktor pendukung dalam pengembangan budaya literasi agama yaitu adanya dorongan dan dukungan dari komite sekolah, dan orang tua siswa. sedangkan faktor pengambatnya yaitu kurangnya minat atau kemaun siswa dalam membaca, serta fasilitas dan koleksi buku agama yang kurang.