Peran Kepolisian dalam Penanggulangan Kejahatan Begal di Wilayah Kota Banda Aceh (Studi Kasus di Polresta Banda Aceh)

Wildatul Hanum, 190106048 (2023) Peran Kepolisian dalam Penanggulangan Kejahatan Begal di Wilayah Kota Banda Aceh (Studi Kasus di Polresta Banda Aceh). Other thesis, Universitas Islam Negeri Ar-Raniry.

[thumbnail of Peran Kepolisian dalam Penanggulangan Kejahatan Begal di Wilayah Kota Banda Aceh (Studi Kasus di Polresta Banda Aceh)] Text (Peran Kepolisian dalam Penanggulangan Kejahatan Begal di Wilayah Kota Banda Aceh (Studi Kasus di Polresta Banda Aceh))
Untitled.pdf - Published Version
Available under License Creative Commons Attribution.

Download (2MB)

Abstract

Kejahatan begal merupakan salah satu bentuk kejahtan yang telah menjadi perhatian serius di dalam sistem peradilan pidana dan jerat berdasarkan Pasal 365 ayat (1) KUHP. Kejahatan begal ditandai dengan penggunaan kekerasan atau ancaman kekerasan untuk merampas barang berharga dari korban. Rumusan masalah dalam penelitian ini yakni bagaimana peran pihak kepolisian dalam penanggulangan kejahatan begal di wilayah Kota Banda Aceh dan apa saja faktor penghambat pihak kepolisian dalam penanggulangan kejahatan begal di wilayah Kota Banda Aceh. Jenis penelitian empiris dengan pendekatan kasus (case approach), dan data yang digunakan berupa data primer dan data sekender yang dikumpulkan melalui wawancara dan observasi. Adapun hasil penelitian pertama, peran Polresta Banda Aceh dalam menggulangi aksi kejahatan begal ada dua bagian yaitu peran dalam bentuk upaya preventif dan peran dalam upaya represif. Upaya preventif yang dilakukan oleh Polresta Banda Aceh dalam menanggulangi kejahatan begal ialah dengan memberikan penyuluhan atau sosialisasi mengenai larangan, bahaya serta dampak dari kejahatan begal, dan menggelar patroli dikawasan rawan terjadi kejahatan begal. Kemudian upaya represif yang dilakukan oleh Polresta Banda Aceh dalam menanggulagi kejahatan begal ialah dengan melakukan tindakan yang lebih humanis. Kedua faktor kendala Polresta Banda Aceh dalam penanggulangan kejahatan begal ialah pihak kepolisian masih terdapat miss communication dengan beberapa instansi seperti WH, Satpol Pp, sebagai penegak syariat, dan Pihak kepolisian susah melakukan tindakan karena pelakunya itu kebanyakan orang luar

Item Type: Thesis (Other)
Subjects: 300 Sociology and Anthropology (Sosiologi dan Antropologi) > 303 Proses sosial > 303.3 Koordinasi dan pengawasan
300 Sociology and Anthropology (Sosiologi dan Antropologi) > 340 Law/Ilmu Hukum
Divisions: Fakultas Syariah dan Hukum > S1 Ilmu Hukum
Depositing User: Wildatul Hanum Wilda
Date Deposited: 06 Nov 2023 03:11
Last Modified: 06 Nov 2023 03:11
URI: https://repository.ar-raniry.ac.id/id/eprint/33780

Actions (login required)

View Item
View Item