Efektivitas Penambahan MOL Bonggol Pisang Sebagai Aktivator Dalam Pengomposan Limbah Ampas Kopi

Ampas kopi merupakan salah satu limbah hasil industri mikro yang berasal dari bekas kopi. Ampas kopi dapat menambah asupan nitrogen, fosfor, dan kalium (NPK) yang dibutuhkan oleh tanaman sehingga dapat menyuburkan tanah. Metode yang dapat digunakan dalam proses pengomposan yaitu menggunakan aktivator dari MOL bonggol pisang. Penggunaan bioaktivator adalah salah satu cara untuk membantu proses pengomposan yang dapat mempercepat proses pengomposan dan mendapatkan kualitas kompos yang lebih baik. Selain itu pembuatan Kompos dari ampas kopi menggunakan MOL bonggol pisang juga dianggap lebih ekonomis dibandingkan penggunaan bahan Mol EM4. Mikroorganisme lokal (MOL) merupakan salah satu dekomposer yang dapat digunakan untuk mendekomposisi kopi dan cairan yang terbuat dari bahan organik alami. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pH, suhu dan kadar air dalam proses pengomposan ampas kopi dengan menggunakan MOL bonggol pisang dan mengetahui karakeristik kompos dari limbah ampas kopi dengan menggunakan MOL bonggol pisang berdasarkan standar kualitas kompos. Pada penelitian ini menggunakan sampel ampas kopi dengan berat masing-masing 1kg dan 2kg, serbuk kayu 100 gram serta pupuk kandang ayam 250 gram yang dicampurkan dengan MOL bonggol pisang sebanyak 1L dengan tingkat kebasaan 30%-40%. Untuk pengujian pH menggunakan pH meter dan suhu menggunakan thermometer sedangkan untuk parameter C-Organik, N, P dan K dilakukan pengujian dilaboratorium Pusat PIM. Dari hasil penelitian dengan nilai rata-rata parameter pH yaitu 7,0 , nilai suhu yaitu 28oC, sedangkan hasil C-Organik sebesar 22,13%, hasil N-Total sebesar 1,95%, P-Total sebesar 3,70%, sedangkan K-Total sebesar 1,48% dan kadar air sebesar 50%, dari hasil pengujian tersebut semua parameter telah memenuhi standar baku mutu kualitas kompos pada SNI 19-7030-2004