Metode Istinbāṭ Al-Aḥkām Muḥammad Mutawallī Al-Sya’rāwī Dan Ṣāliḥ Bin Al-Fauzān Tentang Perayaan Maulid Nabi Muhammad SAW

Asmaa’ Binti Abdul Aziz, 180103075 (2023) Metode Istinbāṭ Al-Aḥkām Muḥammad Mutawallī Al-Sya’rāwī Dan Ṣāliḥ Bin Al-Fauzān Tentang Perayaan Maulid Nabi Muhammad SAW. Other thesis, UIN Ar-Raniry Fakultas Syariah dan Hukum.

[thumbnail of Metode Istinbāṭ Al-Aḥkām Muḥammad Mutawallī Al-Sya’rāwī Dan Ṣāliḥ Bin Al-Fauzān Tentang Perayaan Maulid Nabi Muhammad SAW] Text (Metode Istinbāṭ Al-Aḥkām Muḥammad Mutawallī Al-Sya’rāwī Dan Ṣāliḥ Bin Al-Fauzān Tentang Perayaan Maulid Nabi Muhammad SAW)
Asmaa' Binti Abdul Aziz, 180103075, FSH, PMH.pdf - Published Version
Available under License Creative Commons Attribution.

Download (3MB)

Abstract

Kajian ini mengkaji pandangan Muḥammad Mutawallī al-Sya’rāwī dan Ṣāliḥ bin Al-Fauzān tentang perayaan maulid Nabi Muhammad Saw. Secara sosial, perayaan maulid Nabi telah dilakukan oleh masyarakat di berbagai belahan dunia. Adapun secara normatif, para ulama masih berbeda dalam menetapkan hukum perayaan maulid. Oleh karena itu, penelitian ini bermaksud untuk mengetahui pandangan Muḥammad Mutawallī Al-Sya’rāwī dan Ṣāliḥ bin Fauzān Al-Fauzān menetapkan hukum perayaan maulid dan metode istinbāṭ al-aḥkām yang digunakan keduanya. Penelitian ini menggunakan pendekatan konseptual/conceptual approach dengan jenis penelitian komparatif. Hasil dan temuan dalam penelitian ini menunjukkan bahwa menurut Muḥammad Mutawallī al-Sya’rāwī, perayaan maulid dibolehkan. Perayaan maulid Nabi dapat dilakukan dengan mengisinya dengan kegiatan mulia seperti beristighfar, bershalawat dan memberikan keagungan kepada Rasulullah Saw, berzikir, mengagungkan Allah Swt. Metode istinbāṭ yang digunakan oleh Mutawallī Al-Sya’rāwī adalah ta’lili, berbasis kepada pencarian illat hukum. Al-Sya’rāwī menganalogikannya antara perayaan maulid yang dilakukan oleh Nabi Muhammad dengan berpuasa di hari Senin, di mana Rasulullah menunjukkan rasa kegembiraan berpuasa di hari lahir beliau. Adapun menurut Ṣāliḥ bin Fauzān Al-Fauzān, perayaan maulid nabi terlarang dan haram dirayakan, karena bagian dari bentuk bid’ah dan menyerupai praktik umat Nasrani yang merayakan kelahiran Isa Al-Masih. Metode istinbāṭ yang ia gunakan juga merujuk kepada metode ta’lili, namun begitu mengarah kepada upaya penemuan illat hukum penyerupaan umat Nasrani yang merayakan kelahiran Isa Al-Masih.

Item Type: Thesis (Other)
Subjects: 000 Computer Science, Information and System
Divisions: Fakultas Syariah dan Hukum > S1 Perbandingan Mazhab
Depositing User: Asmaa' Binti Abdul Aziz
Date Deposited: 08 Nov 2023 02:44
Last Modified: 08 Nov 2023 02:44
URI: https://repository.ar-raniry.ac.id/id/eprint/33803

Actions (login required)

View Item
View Item