Analisis Keberadaan Unsur Gharar dan Riba Pada Praktik Arisan Online Menurun (Suatu Penelitian pada Akun Arisan Online Menurun di Banda Aceh)

Pada zaman modern saat ini praktik arisan sudah sangat berkembang, salah satu bentuknya adalah arisan online menurun, namun demikian secara fiqih arisan dibolehkan sepanjang tidak ada dalil yang melarangnya, arisan pada saat ini sudah bisa dilaksanakan melalui media sosial Instagram, salah satu praktik yang dilarang dan kemungkinan akan terjadi di dalam arisan online adalah praktik gharar dan riba. Adapun penelitian ini bertujuan untuk mengetahui mekanisme praktik arisan online menurun di Banda Aceh serta menganalisis pandangan Fiqih Muamalah terhadap praktik arisan online menurun ditinjau dari keberadaan unsur gharar dan riba. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif, teknik pengumpulan data melalui observasi, wawancara dan dokumentasi dikarenakan sumber data yang diperoleh penulis melalui owner, admin dan para peserta arisan online. Berdasarkan hasil penelitian dapat diketahui bahwa praktik arisan online menurun di Instagram menggunakan akad hutang-piutang, praktik arisan online menurun ini menerapkan sistem arisan yang berbeda dari arisan pada umumnya, perbedaan tersebut dapat dilihat dari jumlah uang yang disetorkan oleh setiap pesertanya berbeda-beda, arisan online menurun ini juga terdapat hal yang masih samar-samar seperti ketidaksempurnaan penjelasan yang dijelaskan di awal dengan praktik yang terjadi ketika arisan online menurun dilaksanakan, selanjutnya pada arisan online menurun juga terdapat selisi jumlah uang yang disetorkan oleh setiap pesertanya. Maka dapat disimpulkan bahwa praktik arisan online menurun tidak sepenuhnya benar, dikarenakan terdapat unsur gharar pada praktiknya, yaitu ketika admin arisan online menunda-nunda untuk menyerahkan sejumlah uang yang telah dijanjikan sebelumnya pada saat jatuh tempo, arisan online menurun juga terdapat unsur riba qardl karena terdapat penggandaan uang di dalam praktiknya yang dapat menguntungkan pihak pemberi hutang, sebagaimana hal tersebut dapat menyebabkan adanya orang-orang yang menguntungkan dan dirugikan.