Manajemen Tenaga Pendidik dalam Pembinaan Profesionalisme Guru di SMP Negeri 1 Jeumpa Abdya

Manajemen tenaga pendidik merupakan proses memadukan sumber-sumber pendidikan agar terpusat dilakukan dengan tujuan untuk menjadikan satuan kerja dalam lembaga pendidikan menjadi efektif dan efesien. Permasalahan dalam penelitian ini adalah adalah beberapa lulusan tenaga pendidik tidak sesuai dengan mata pelajaran yang diampunya, sehingga hal ini menyebabkan adanya masalah kualitas pendidik yang kurang baik. Tujuan Penelitian ini untuk mengetahui perencanaan tenaga pendidik, pelaksanaan tenaga pendidik, faktor pendukung dan penghambat peningkatan profesionalisme tenaga pendidik. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan deskriptif. Subjek dalam penelitian ini adalah Kepala Sekolah dan 3 guru. Berdasarkan hasil penelitian bahwa: pertama, perencanaan tenaga pendidik dilakukan dengan beberapa tahap, yaitu: (1) menentukan tujuan, penentuan tujuan pengelolaan tenaga pendidik dilaksanakan dengan musyawarah; (2) Menyajikan strategi, dilakukan dengan menyusun program kerja tahunan; (3) cara pelaksanaan, program dilaksanakan dengan mengikuti pedoman yang ada dibuku besar sekolah; (4) Tindakan pencapaian tujuan, dilakukan dengan pengawasan langsung, kedua, Pelaksanaan tenaga pendidik dalam pembinaan profesionalisme guru dilaksanakan dengan beberapa tahap, yaitu: (1) rekrutmen, rekrutmen dilaksanakan dengan metode tertutup; (2) Penempatan tenaga pendidik, secara keseluruhan sudah sesuai dengan pendidikannya namun hanya sebagian mata pelajaran yang tidak sesuai dengan latar belakang pendidikan; (3) Kinerja tenaga pendidik, tenaga pendidik telah merencanakan pembelajaran dengan menyusun prota, prosem RPP, dan sistem evaluasi; (4) pembinaan dan pengembangan, dilakukan dengan membuat workshop setiap awal bulan dan mendelegasikan guru pada pelatihan ekstrernal, (5) penghargaan, pihak sekolah dan dinas memberikan penghargaan kepada guru dan siswa yang berprestasi,(6) pemindahan, dilakukan apabila tenaga pendidik kekurangan jam belajar. Ketiga, Faktor pendukung dan penghambat peningkatan profesionalisme tenaga, (1) faktor pendukung, kemampuan manajerial kepala sekolah dalam mengelola tenaga pendidik serta masyarakat yang sangat mendukung seluruh program dari sekolah, (2) faktor penghambat, kurangnya motivasi guru dalam mengembangkan pengetahuan baru khususnya pada pengetahuan tentang komputer dan masih ada guru yang kekurangan jam ngajar yang mengakibatkan guru tersebut mengajar pada mata pelajaran lain