Penanganan Sifat Keluh Kesah Melalui Ibadah Shalat (Studi Deskriptif Penafsiran Surah Al-Ma’arij Ayat 19-35)

Skripsi ini berjudul “Penanganan Sifat Keluh Kesah Melalui Ibadah Shalat (Studi Deskriptif Penafsiran Surah Al-Ma’arij ayat 19-35).” Keluh kesah merupakan suatu sifat yang melekat dengan kehidupan manusia menakala dia menghadapi persoalan hidup dan manakala dia mendapat kebaikan tidak bersyukur dan juga dia tidak sabar terhadap keburukan yang menimpanya, ini merupakan sifat buruk bagi umat Islam. Dengan demikian, yang menjadi rumusan masalah dalam penelitian ini adalah bagaimana penjelasan para ulama tafsir tentang sifat keluh kesah dalam surah Al-Ma’arij ayat 19-35 dan bagaimana peran ibadah shalat dalam menangani sifat keluh kesah. Adapun penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penjelasan para ulama tafsir tentang sifat keluh kesah dalam surah Al-Ma’arij ayat 19-35 dan untuk mengetahui peran ibadah shalat dalam menangani sifat keluh kesah. Untuk menjawab pertanyaan penelitian tersebut, penulis menggunakan metode penelitian kualitatif. Jenis penelitian ini adalah library research (kajian pustaka) yaitu data yang dikumpulkan dari pustaka dengan mengutip, memilah dan menyusun. Teknik yang digunakan adalah analisis isi (content analysis) terhadap literatur yang berkaitan yang artinya peneliti melakukan analisis terhadap makna atau isi yang terkandung dalam Al-Quran surah Al-Ma’arij ayat 19-35. Selain itu, dalam teknik pengumpulan data ayat al-Quran dan kitab tafsir, pendekatan yang digunakan bagi memahami sifat keluh kesah di dalam ayat Al-Quran adalah kaedah ilmu tafsir. Maka penulis menggunakan beberapa kitab tafsir yang mendukung serta menjelaskan tentang sifat keluh kesah di dalam surah Al-Ma’arij;70: ayat 19-35. Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa menurut beberapa penafsir, sifat keluh kesah adalah sifat yang tercela, yaitu apabila ditimpa sesuatu yang menyusahkan maka akan mengeluh dan gusar hatinya seolah-olah menjadi hancur sehingga berputus asa dan dikatakan juga sifat keluh kesah ini tidak mempunyai ketenangan hati dan merasa selalu cemas apabila ketika keinginan tidak terealisasikan ini karena seseorang itu hatinya kosong dari iman. Apabila seseorang tidak pelihara iman dengan baik maka akan muncul berbagai penyakit hati. Kemudian sifat keluh kesah ini dapat di atasi dengan melalui ibadah shalat. Shalat yang dimaksudkan adalah shalat yang daa-imun dan yuhafizun. Daa-imun yang berarti melaksanakan shalat dengan pada waktunya secara teratur sedangkan yuhafizun pelaksanaan shalatnya dengan memelihara rukun, syarat serta sunnah-sunnahnya sehingga mencapai kekhusyukkan ketika shalat.