Persepsi Pengguna Terhadap Penggunaan Dapur Tradisional dan Dapur Baru Pada Rumah di Desa Wisata Lubok Sukon

Dapur tradisional Aceh memiliki nilai budaya yang tinggi dan telah menjadi bagian penting dari kehidupan masyarakat. Namun, peralihan penggunaan dari dapur tradisional ke dapur baru telah terjadi di desa wisata Lubok Sukon, Aceh Besar, sebuah kampung yang dikenal masih melestarikan bangunan tradisionalnya sampai sekarang. Menurut hasil survei peneliti, hanya sekitar 2% dari keseluruhan jumlah rumah tradisional Aceh yang masih menggunakan dapur tradisional untuk kebutuhan memasaknya. Penggunaan area dapur dalam sebuah bangunan sangat berkaitan dengan karakteristik operasional, pemanfaatan, serta perilaku penggunanya (Koremer, 2001). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui permasalahan penggunaan dapur tradisional yang sudah tidak digunakan lagi, serta penyebab peralihan penggunaan dapur tradisional ke dapur baru pada rumah di desa wisata Lubok Sukon. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode deskriptif, mengumpulkan data melalui wawancara, observasi, dan dokumentasi langsung di lapangan, kemudian dianalisis untuk menarik kesimpulan. Hasil analisis menunjukkan sebanyak 72% pengguna menyukai penggunaan dapur baru karena faktor kecanggihan, kepraktisan, keunggulan, dan kemudahan penggunaannya. Namun, 28% pengguna lainnya masih menyukai penggunaan dapur tradisional karena kebiasaan, tradisi lokal, dan citra khas masakan yang dihasilkan. Faktor yang paling berpengaruh dalam peralihan dapur ialah pengoperasian peralatan yang terjangkau dan efisien, karena 94% pengguna menjadikan hal tersebut sebagai alasan utama peralihan penggunaan dapur. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan wawasan yang komprehensif tentang persepsi pengguna terhadap penggunaan dapur tradisional dan dapur baru serta faktor – faktor yang mempengaruhinya. Hasil penelitian ini dapat menjadi acuan untuk pengembangan dan perbaikan desain dapur yang lebih sesuai dengan kebutuhan dan preferensi pengguna di masa mendatang