Strategi Tahfidzul Qur'an Di Dayah Ulumul Qur'an Kecamatan Suka Makmue Kabupaten Nagan Raya

Progam pendidikan menghafal al-Qur’an adalah program menghafal al-Qur’an dengan mutqin (hafalan yang kuat) terhadap lafadz-lafadz al-Qur’an dan menghafal makna-maknanya dengan kuat yang memudahkan untuk menghadirkannya setiap menghadapi berbagai masalah kehidupan. Masalah di lapangan bahwa banyak strategi dan metode ustadz-ustadzah yang masih lemah capaian hafalan pada santri dengan meliputi masih kurang tepat dalam mengelola hafalan para santri, target capaian untuk hafalan santri tidak sesuai yang ditargetkan. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi di Dayah Ulumul Qur'an Kecamatan Suka Makmue Kabupaten Nagan Raya. Penelitian ini dilakukan dengan studi lapangan yang menggunakan metode deskriptif kualitatif. Teknik pengumpulan data dilakukan melalui wawancara, observasi dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan perencanaan atau desain taḥfīz al-Qur’an di MUQ Kabupaten Nagan Raya dilakukan oleh masing-masing guru ketika hendak mengajar. Perencanaan dalam pembelajaran tahfidz MUQ Kabupaten Nagan Raya meliputi; program tahunan yaitu hafalan 5 sampai 10 juz, program semesteran, dan rencana pembelajaran harian. Adapun perencanaan pembelajaran harian dilakukan oleh individu setiap guru taḥfīz, fleksibelitas menurut kemampuan dan kondisi dilapangan. Pelaksanaan tahfidz Al-Qur’an di MUQ Kabupaten Nagan Raya dalam sehari terdapat tiga halaqah Al-Qur’an, dua halaqah pertama ada pada yaitu mulai jam 04.45 wib sampai dengan jam 8.30 wib, dan satu halaqah terdapat jam 12.30 sampai 13.30, dan dilanjutkan lagi pada jam 18.45 sampai dengan jam 20.30 Wib. Evaluasi taḥfīz di MUQ Kabupaten Nagan Raya dilaksanakan dalam bentuk lisan, tulisan, ataupun perbuatan. Musyrif yang berperan sangat penting dalam evaluasi harian, baik dari segi akhlak ataupun target harian. Evaluasi pekanan dan bulanan, para ustad-ustazah melaporkan capaian dan catatan anak didiknya masing-masing kepada koordinator bagian ketahfidzan. Laporan tersebut, akan dibawa dalam rapat pekanan atau bulanan dewan guru dan akan di umumkan capaian santri dengan cara ditempel di mading. Santri yang tidak mencapai target yang telah ditetapkan, maka akan dipanggil oleh koordinator bagian ketahfidzan beserta ustadz-ustadzahnya.