Analisis Putusan Hakim Dalam Menangani Kasus Jarimah Pemerkosaan Anak-Anak Sesama Jenis Ditinjau Dari Hukum Islam (Studi Kasus Putusan Nomor: 01/Jn.Anak/2021/Ms.Lsm Dan Putusan Nomor: 06/Jn.Anak/2021/Ms.Aceh

Dalam setiap peradilan hakim memutuskan suatu perkara sering terjadi perbedaan putusan, sehingga membawa ketidak adilan bagi seluruh pihak baik itu bagi pelaku, korban, dan juga masyarakat. Penelitian ini membahas dua putusan dengan kasus yang sama yaitu tindak pidana pemerkosaan anak terhadap penjatuhan hukuman yang berbeda, yang mana pada Mahkamah Syar’iyah Lhokseumawe putusan nomor 1/JN.Anak/2021/Ms.Lsm memutuskan dengan uqubat ta’zir penjara 30 (Tiga Puluh) bulan dikurangi masa penahanan yang telah dijalani oleh terdakwa dengan putusan Nomor 01/JN.Anak/2021/MS.Lsm sedangkan Mahkamah Syar’iyah Aceh dengan putusan banding No. 06/JN.Anak/2021/MS.Aceh yang dalam putusan tersebut anak yang berhadapan dengan hukum di putus dengan uqubat ta’zir penjara 50 (Lima Puluh) bulan. Pertanyaan dalam skripsi ini ialah bagaimana pertimbangan hukum hakim Mahkamah Syar’iyah Lhokseumawe dalam memutus perkara dan alternatif penjatuhan uqubat terhadap kasus Jinayah pemerkosaan antara sesama anak-anak dan pertimbangan hukum hakim Mahkamah Syar’iyah Aceh dalam memutus perkara banding terhadap pelaku anak dengan hukuman yang lebih besar dari putusan Mahkamah Syar’iyah Lhokseumawe. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian yuridis normatif dan library research dengan menggunakan metode penelitian kualitatif dan menggunakan metode deskriptif analisis. Hasil penelitian ini menunjukkan pada Mahkamah Syar’iyah Lhokseumawe dan Mahkamah Syar’iyah Aceh terjadinya putusan yang berbeda bahwa, hakim dalam pertimbangannya secara yuridis yaitu melihat dari aturan yang telah ditetapkan didalam qanun jinayat, dan sesuai dengan dakwaan Jaksa Penuntut Umum serta fakta-fakta persidangan, dan pertimbangan non yuridis hakim sesuai dengan yang memberatkan dan meringankan terdakwa. Dari paparan diatas dapat disimpulkan bahwa putusan hakim boleh dilakukan, akan tetapi hakim harus melihat efek jera terhadap penjatuhan hukuman bagi terdakwa karena kasus ini pemerkosaan terhadap anak yang masih dibawah umur.