Tantangan Dan Peluang Guru Dalam Mengomunikasikan Praktek Ibadah Terhadap Anak Disabilitas ( Studi Pada Sekolah Luar Biasa Negeri Al Fansury Singkil )

Penelitian ini dilatar belakangi oleh tantangan dan peluang guru dalam mengomunikasikan praktek ibadah terhadap anak disabilitas, yang mana bahwa kita tau anak disabilitas itu tidak sama seperti anak pada umumnya jadi untuk mengajarkan suatu pembelajaran tidak semudah yang dibayangkan pasti ada tantangan dan peluangnya oleh karena itu penulis disini meneliti bagaimana tantangan dan peluang guru dalam mengomunikasikan praktek ibadah terhadap anak disabilitas oleh guru Pendidikan Agama Islam. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tentang tantangan guru dan peluang yang dilakukan guru dalam mengomunikasikan praktek ibadah terhadap anak disabilitas di Sekolah Luar Biasa Negeri Al Fansury singkil. Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif Deskriftip, Subjek dalam penelitian ini yaitu kepala sekolah, guru Pendidikan Agama Islam, dan guru pendambing praktek ibadah salat sekolah luar biasa negeri Al Fansury. Dan Informan penelitian ini Guru Pendidikan Agama Islam, dan guru pendamping ptaktek ibadah salat di sekolah luar biasa negeri Al Fansury singkil. Hasil penelitian menyimpulkan bahwa: tantang yang sering terjadi pada guru pada saat mengomunikasikan praktek ibadah salat adalah mood anak yang berubah terkadang mereka merasa bosan, sehingga membuat fokus anak berkurang guru pun akan susah untuk mengomunikasikan praktek ibadah dan tantangan yang terjadi pada saat mengomunikasikan praktek ibadah yaitu anak disabilitas golongan autisme yang dengan keadaan seperti itu membuat guru PAI susah untuk menjelaskan Praktek ibadah salat dan peluang yang dilakukan guru untuk mengembalikan mood anak yaitu menampilkan video-video visual yang berhubungan dengan praktek ibadah salat, terkadang menampilkan video visual sejarah sahabat yang berhubungan dengan salat. Kemudian peluang yang dilakukan terhadap anak disabilitas golongan autisme yaitu mengomunikasikan praktek ibadah adalah menarik perhatian anak dengan menampilkan video visual yang berisikan tentang ibadah salat setelah menampilkan video visual guiru menunjuk satu siswa (autisme) untuk tampil ke depen dengan bimbingan guru mempraktekkan ibadah salat agar dilihat oleh teman lainnya.