Peran Tuha Peut Dalam Menyelesaikan Konflik Di Kalangan Masyarakat (Studi Kasus Gampong Baet Kec. Baitussalam Kab. Aceh Besar)

Lembaga Tuha Peut Gampong terdiri dari empat unsur yaitu unsur tokoh masyarakat, unsur ulama, unsur cendikiawan, dan unsur adat. Wewenang lembaga Tuha Peut antara lain menyelesaikan konflik/ sengketa yang terjadi dalam kehidupan bermasyarakat. Dengan keberadaan Lembaga Tuha Peut dapat dirasakan manfaat sebagai suatu tempat untuk menyampaikan aspirasi berkaitan dengan seagketa atau konflik antar warga atau dengan aparatur gampong. Lembaga ini mempunyai andil yang besar dalam mendamaikan warga serta memiliki pengaruh bagi kemaslahatan masyarakat. Namun, dalam kenyataannya Tuha Peut Gampong belum berperan dengan baik dalam menyelesaikan konflik di kalangan masyarakat. Penulisan skripsi ini bertujuan untuk mengidentifikasi Peran Tuha Peut dalam menyelesaikan konflik di kalangan masyarakat dan mengetahui kendala yang menyebabkan Tuha Peut Gampong belum berperan dengan baik dalam menyelesaikan perselisihan yang terjadi dalam masyarakat. Penelitian ini bersifat studi lapangan dengan pendekatan kualitatif melalui sumber data primer dan data sekunder. Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa di Gampong Baet Kecamatan Baitussalam Kabupaten Aceh Besar, Tuha Peut Gampong masih belum berperan dengan baik dalam menyelesaikan konflik di kalangan masyarakat, dimana ada yang tidak dilibatkan, namun ada juga yang dilibatkan tapi belum berperan aktif, dan kurangnya kemampuan dalam memberi pendapat dan pertimbangan untuk pengambilan keputusan dalam menyelesaikan konflik di kalangan masyarakat. Kendala belum berperannya Tuha Peut Gampong dengan baik adalah belum mendapat sosialisasi yang memadai tentang peran Tuha Peut Gampong dalam penyelesaian perselisihan masyarakat, pemahaman yang berbeda antara Tuha Peut Gampong dengan Keuchik, tidak adanya komunikasi dan koordinasi yang baik di anggota Tuha Peut Gampong.