Pengembangan Harta Wakaf Di Dayah Ummul Ayman Samalanga Kabupaten Bireuen (Studi Menurut Konsep Maqasid Syari’ah Jasser Auda)

Pada pengembangan harta wakaf di Dayah Ummul Ayman, bahwa harta wakaf ahli tetap diabadikan sebagai modal utama legalitas nazir yang dimanfaatkan dalam bentuk pelayanan (pendidikan). Menariknya, usaha dari hasil pengembangan ekonomi bisnis bukanlah dari harta wakaf ahli, melainkan hasil usaha ekonomi oleh nazir itu sendiri. Nazir melakukan pengembangan dengan mendirikan unit-unit usaha produktif dan mampu memandirikan dayah secara ekonomi. Dari persoalan tersebut penelitian ini fokus pada pengembangan wakaf di dayah baik dari sisi bagaimana pengembangan harta wakaf di Dayah Ummul Ayman terhadap harta wakaf ahli dan harta wakaf khairi dalam tinjauan maqasid syari’ah, bagaimana analisis maqasid pada pengembangan harta wakaf dalam mewujudkan kemandirian finansial pada operasional dayah dan pengembangan institusi pendidikan di Dayah dan bagaimana analisis maqasid syariah Jasser Auda dalam pengembangan wakaf di Dayah Samalanga. Penelitian ini merupakan penelitian lapangan (field research) yang menggunakan jenis penelitian kualitatif, yaitu studi yang diarahkan untuk menelaah dinamika sosial dengan pendekatan maqasid syari’ah Jasser Auda. Hasil penelitian menemukan bahwa; pertama, Nazir wakaf menempatkan harta wakaf ahli sebagai modal utama dengan memberikan manfaat dan pelayanan (pendidikan). Sedangkan pada wakaf khairi, nazir melakukan usaha ekonomi produktif. Kedua, pengembangan harta wakaf dengan mendirikan unit-unit usaha produktif yang pada akhirnya mampu memandirikan dayah secara ekonomi. Ketiga, Jasser Auda berusaha mengonstruksi kembali konsep maqasid lama yang sifatnya masih protection and preservation kemudian mengembangkannya menjadi konsep maqasid yang diarahkan pada development and rights, konsep maqasid syari’ah yang lebih peduli dengan masalah sosial, perhatian pada