Tinjauan Kriminologi Terhadap Anak sebagai Residivis Pelaku Tindak Pidana Pencurian (Studi di Lembaga Pembinaan Khusus Anak Kelas II Banda Aceh)

ABSTRAK
Nama : Lolia Ulha
NIM : 190104024
Fakultas/ Prodi : Syari’ah dan Hukum/ Hukum Pidana Islam
Judul : Tinjauan Kriminologi Terhadap Anak Sebagai Residivis Pelaku Tindak Pidana Pencurian Studi Di Lembaga Pembinaan Khusus Anak Kelas II Banda Aceh
Tanggal Sidang : 31 Oktober 2023
Tebal Skripsi : 84 halaman
Pembimbing I : Dr. Safira Mustaqilla, S.Ag.,M.A.
Pembimbing II : Nurul Fithria, M.Ag.
Kata Kunci : Residivis, LPKA Kelas II Banda Aceh, Pencurian

Tindak pidana yang sering terjadi di mana pelakunya anak yaitu tindak pidana pencurian. Namun, terdapat kasus Tindak Pidana pencurian residivis anak di LPKA Kelas II Banda Aceh sejumlah 3 orang dan 1 diantaranya berhasil melarikan diri di pada saat proses pembinaan berlansung. Pembinaan yang diberikan LPKA Kelas II Banda Aceh tidak membuat pembedaan antara anak residivis dengan non residivis. Banyak sekali penyimpangan-penyimpangan yang dilakukan oleh anak yang cenderung mengarah pada tingkat kenakalan yang berakibat melakukan tindak kejahatan. Terdapat tiga pertanyaan dalam skripsi ini. Pertama, apa faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya residivis anak yang melakukan tindak pidana pencurian? Kedua, bagaimanakah upaya yang dilakukan oleh Lembaga Pembinaan Khusus Anak Kelas II Banda Aceh untuk mencegah terjadinya residivis tindak pidana pencurian oleh anak? Ketiga, bagaimana Tinjauan Hukum Pidana Islam terhadap anak yang melakukan residivis tindak pidana pencurian? Metode penelitian pada skripsi ini menggunakan pendekatan yuridis empiris dan jenis penelitian kualitatif. Pengumpulan data yang dilakukan observasi, wawancara dan studi pustaka. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya residivis anak yang melakukan tindak pidana pencurian adalah karena faktor eksternal yaitu lingkungan dan ekonomi, sementara faktor internal yaitu pendidikan, akhlak dan keluarga. Kedua, upaya yang dilakukan LPKA Kelas II Banda Aceh untuk menanggulangi terjadinya residivis tindak pidana pencurian adalah dengan lebih menekankan lagi pola pembinaan keagamaan dan pengawasan yang ketat dilingkungan LPKA. Ketiga, dalam Hukum Pidana Islam pencurian termasuk ke dalam jarimah hudud akan tetapi karena pencurian ini dilakukan oleh anak maka hukumannya berubah menjadi takzir. Dalam Hukum Pidana Islam maupun UU No 12 tahun 2012 tidak mengatur secara jelas tentang hukuman bagi pengulangan tindak pidana yang dilakukan oleh anak.