Transaksi Jual Beli Ban Mobil Second Dalam Perspektif Mabi’ Pada Akad Musawamah (Sudi Kasus Toko Safaraz Ban di Batoh)

Mabi’ sebagai objek jual beli memiliki ketentuan syarat yang harus dipenuhi oleh pihak penjual, seperti kualitas objek yang jelas dan terstandarisasi pada transaksi jual beli. Pihak penjual harus mampu menetapkan kualitas tersebut sesuai dengan keinginan pihak pembeli, sehingga para pihak rela terhadap akad yang dilakukan. Pada penjualan ban second jelas kualitasnya tidak sesuai SNI (standar Nasional Indonesia) karena ban bekas telah aus dengan persentase tertentu. Namun ada juga konsumen yang meminatinya untuk digunakan pada kendaraan tertentu meskipun kualitas ban second ini rendah. Dalam riset ini dikaji tentang bagaimana kualitas ban second yang diperjualbelikan dan relevansi penetapan harga yang dilakukan pihak Safaraz ban dalam tinjauan konsep mabi’ dalam akad bai’ musawamah. Penelitian ini merupakan riset kualitatif dengan jenis deskriptif analisis dengan pendekatan normatif sosiologi. Data diperoleh melalui observasi dan wawancara. Berdasarkan hasil penelitian bahwa kualitas ban second yang diperjualbelikan oleh manajemen toko Safaraz ban kepada konsumennya, dinilai berdasarkan persentase ketebalan bannya, jangka waktu pemakaian sehingga masa pemakaian belum kadaluwarsa, tipe dan merek ban yang diperjualbelikan, bahkan indikator ini mempengaruhi tingkat harga jual ban second. Penjualan ban second yang dilakukan oleh toko Safaraz Ban sebagai respon atas permintaan konsumen terhadap ban mobil bekas, dalam hal ini konsumen memiliki kebebasan untuk memilih ban bekas sesuai permintaan pasar, dalam hal ini adalah sopir dan pemilik mobil yang memiliki kemampuan finansial terbatas. Menurut konsep mabi’ dalam akad bai’ musawamah ini bahwa penjualan ban mobil second di toko Safaraz Ban telah memenuhi rukun dalam pada akad musawamah, hanya saja tidak memenuhi syarat terutama pada syarat objek (mabi’) dalam bentuk kualitas ban second yang memiliki konsekuensi terhadap kesempurnaan transaksi jual beli yang harus dipenuhi oleh pihak manajemen toko Safaraz Ban sebagai pihak penjual. Dalam hal ini harus ada kejelasan kualitas yang dipaparkan secara transparan kepada konsumennya.