Identifikasi Senyawa Formalin dengan Analisis Kualitatif pada Ikan Asin di Pasar Tradisional Kabupaten Aceh Tenggara

Ikan asin adalah bahan pokok makanan yang banyak dikonsumsi oleh masyarakat. Komposisi asam lemak tidak jenuh yang tinggi pada ikan asin dapat mengakibatkan oksidasi lemak yang menyebabkan kerusakan seperti timbulnya bau dan rasa tengik, sehingga dapat mempercepat proses pembusukan dan mempercepat pertumbuhan bakteri dan jamur. Produsen makanan menyiasati agar ikan asin yang mereka jual dapat awet dan tahan lama dengan cara menambahkan bahan tambahan pangan seperti formalin. Formalin biasanya digunakan sebagai bahan pembersih lantai, gudang, kapal, pakaian, pembunuh hama, pembasmi lalat, serangga dan bahkan sebagai pengawet mayat. Penggunaan formalin seringkali disalahgunakan dalam mengawetkan bahan pangan ikan asin. Formalin jika dikonsumsi manusia dapat menyebabkan masalah dalam kesehatan seperti muntah, diare, gangguan pernapasan, sakit kepala, hipotensi, mutagen dan karsinogen. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kandungan formalin pada ikan asin yang dijual di pasar-pasar tradisional di Kabupaten Aceh Tenggara. Penelitian ini menggunakan metode identifikasi kualitatif dengan 4 metode pengujian yaitu asam kromatofat, kalium permanganat, filtrat kulit buah naga dan test kit formalin merk ET. Pengambil sampel ikan asin diambil dari 4 pasar tradisional yang ada di Kabupaten Aceh Tenggara, yaitu terdiri dari Pasar Senin 15 sampel, Pasar Simpang 22 sampel, Pasar Lawe Sigala 12 sampel dan Pasar Pajak Pagi 19 sampel, dengan jumlah 68 sampel. Hasil pengujian membuktikan sebanyak 19 sampel ikan asin positif formalin, sedangkan 49 sampel terbukti bebas formalin. Sampel yang positif formalin terdiri dari jenis ikan asin hiu, kepala batu sisik belah, teri, teri medan, peda, perak dan udang rebon.