Implementasi Living Values Education (LVE) dalam Pembelajaran PAI untuk Pembentukan Karakter Peserta Didik di SMAN 3 Seunagan

Pembentukan karakter peserta didik menjadi perhatian utama dalam dunia pendidikan. Baiknya karakter peserta didik tergantung pada pendidikan yang dimilikinya, kurangnya pengetahuan agama Islam peserta didik akan memberikan efek negatif dalam kehidupannya. Salah satu pendekatan pembelajaran yang efektif digunakan oleh guru PAI untuk membentuk karakter yang baik adalah pendekatan Living Values Education (LVE). Pendekatan LVE memiliki 12 nilai yang mampu memberikan nuansa positif bagi terbentuknya karakter peserta didik. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui nilai-nilai yang diajarkan dari LVE membantu pembentukan karakter peserta didik serta implementasi konsep LVE dalam pembelajaran PAI dan hambatan serta solusi dalam penerapan LVE. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian deskriptif kualitatif. Subjek dalam penelitian ini berjumlah delapan orang yang terdiri dari kepala sekolah, guru PAI, dan enam orang peserta didik. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah menggunakan observasi, wawancara, dan dokumentasi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa: (1) Guru PAI menerapkan 12 nilai karakter LVE di SMAN 3 Seunagan, namun 12 nilai ini belum semuanya diterapkan secara optimal, akan tetapi pendekatan LVE terbukti efektif untuk membentuk karakter peserta didik. (2) Konsep LVE di SMAN 3 Seunagan diimplementasikan menjadi pendekatan pembelajaran. (3) Kendala-kendala yang dihadapi oleh guru PAI dalam mengimplementasikan LVE dalam pembelajaran PAI meliputi keterbatasan media pembelajaran, kolaborasi dengan orang tua/wali peserta didik, perbedaan pemahaman peserta didik, minimnya pengetahuan tentang konsep LVE, dan keterbatasan waktu. (4) Solusi dalam menghadapi kendala tersebut yaitu dengan memanfaatkan media pembelajaran secara efisien, menyesuaikan materi dengan pemahaman peserta didik, memperkenalkan LVE dengan diskusi sesama rekan guru dan menjelaskan konsep LVE, mengelola waktu dengan bijaksana, mendorong kolaborasi antara peserta didik dan pendidik, mengadakan pertemuan dengan wali peserta didik dan melakukan evaluasi serta penyesuaian berkelanjutan dalam proses pembelajaran.