Pemanfaatan Limbah Padat Kulit Buah Kopi (Coffee sp) Terhadap Pertumbuhan Alpukat (Persea americana)

Produksi kopi di indonesia mencapai 753,9 ribu ton pada 2020, hal ini bisa berdampak pada penimbunan limbah sampah kopi, oleh karena itu diperlukan terobosan baru untuk memanfaatkan limbah kulit kopi dengan memanfaatkannya menjadi pupuk organik sebagai pengganti pupuk kimia. Penggunaan pupuk kompos menjadi salah satu alternatif bagi petani, untuk mempertahankan kondisi tanah dalam bidang pertanian. Penelitian ini bertujuan untuk melihat konsentrasi pupuk kompos kulit buah kopi yang memberikan hasil terbaik terhadap pertumbuhan tanman alpukat. Penelitian ini menggunakan rancangan acak kelompok (RAK) yang terdiri dari 5 perlakuan. Konsentrasi pupuk yang digunakan AL0 = kontrol, AL1= 300 gr, AL2= 400 gr, AL3= 500 gr, AL4= 600 gr. Parameter yang diukur adalah tinggi tanaman, diameter batang, luas daun dan jumlah daun. Data analisis menggunakan ANOVA, hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian pupuk kompos kulit buah kopi berpengaruh dalam peningkatan pertumbuhan tanaman alpukat. Pupuk kompos kulit buah kopi tidak berpengaruh nyata pada tinggi dan diameter tanaman, namun berpengaruh nyata terhadap jumlah dan luas daun, dari semua perlakuan AL4 yang memberikan pengaruh terhadap pertumbuhan tanaman alpukat.