Kebijakan Pemerintah Terhadap Pemanfaatan Kembali Bangunan Eks Venue Musabaqah Tilawatil Quran Aceh Di Kabupaten Pidie Menurut Konsep Milk Al-Daulah

Bangunan eks venue Musabaqah Tilawatil Quran Aceh merupakan salah satu harta milik negara yang harus dimanfaatkan secara maksimal untuk kepentingan umum. Namun pemerintah Kabupaten Pidie belum memiliki legal standing untuk pemanfaatan objek tersebut. Fokos meneliti tentang bagaimana kebijakan pemerintah Kabupaten Pidie dalam pemanfaatan kembali bangunan eks venue Musabaqah Tilawatil Quran Aceh, pengaruh pemerintah Kabupaten Pidie untuk memanfaatkan kembali bangunan eks venue Musabaqah Tilawatil Quran Aceh untuk kepentingan umum, dan tinjauan konsep milk al-daulah terhadap pemanfaatan kembali bangunan eks venue Musabaqah Tilawatil Quran Aceh oleh pemerintah Kabupaten Pidie. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dan bersifat deskriptif analisis, pengumpulan data primer melalui wawancara dan dokumentasi. Hasil penelitian yang diperoleh bahwa kebijakan Pemerintah Kabupaten Pidie dalam pemanfaatan kembali bangunan eks venue Musabaqah Tilawatil Quran Aceh itu dilakukan secara strategis dan implementatif pada tataran strategis secara yurisdiksi dengan merancang qanun yang masih dalam proses dan implementatif dengan memberikan kesempatan kepada masyarakat dan pemerintah Daerah Pidie sendiri. Pengaruh pemerintah Kabupaten Pidie untuk memanfaatkan kembali bangunan tersebut dengan mengfungsikan seluruh kewenangannya untuk memberikan kesempatan kepada berbagai institusi di Kabupaten Pidie untuk memanfaatkan bangunan tersebut dalam berbagai kegiatan pemerintah dan masyarakat. Bedasarkan konsep milk al-daulah dalam pemanfaatan kembali bangunan tersebut oleh pemerintah Kabupaten Pidie belum sepenuhnya sesuai karena Pemerintah Kabupaten Pidie masih belum masimal dalam pemanfaatan kembali bangunan tersebut, dan tidak adanya aturan khusus menyangkut tata cara dan prosedur dalam pengelolaan dan pemanfaatan bangunan.