Pandangan Muhammad Quraish Shihab Tentang Lafaz Syifa’ Dalam Al-Quran

Penelitian ini dilakukan untuk menganalisa beberapa ayat al-Qur’an yang di dalamnya membahas tentang al-syifā’ menurut pandang Muhammad Quraish Shihab, Masih ada beberapa penyakit yang belum ada obatnya, sehingga apakah makna syifā’ yang dijelaskan dalam al-Qur’an itu mencakup obat bagi semua jenis penyakit, sakit jasmani ataupun rohani. Penelitian ini bersifat kepustakaan dengan menjadikan karya-karya Quraish Shihab sebagai rujukan untuk pengambilan data. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu Metode Tafsir Maudui’. Hasil Penelitian mengungkapkan bahwa ada enam ayat syifa’ dalam al-Qur’an yang dapat menyembuhkan orang yang sakit. Dalam Surah Al-Taubah, ayat 14, M. Quraish Shihab menjelaskan bahwa Allah Swt. meringankan hati orang-orang musyrik dan yang menghilangkan Kemarahan tersembunyi yang dibawa orang beriman karena penganiayaan di masa lalu. Surah Al-Syu'ara', ayat 80, menekankan bahwa penyembuhan hanya dapat dicapai melalui Allah Swt., khususnya untuk mereka yang menyangkal keesaan-Nya. Dalam Surah al-Isrā', ayat 82, M. Quraish Shihab menyoroti al-Qur'an sebagai obat untuk keraguan dan penyakit spiritual, berfungsi sebagai sumber rahmat untuk orang percaya. Selanjutnya dalam Surah Al-Nahl, ayat 69, komentar oleh M. Quraish Shihab dalam Fihi Shifā' linnasi menjelaskan khasiat penyembuhan al-Qur'an, yang sering dilambangkan oleh madu, yang diyakini memiliki kualitas obat. Terakhir, dalam Tafsir Al-Misbah, Surah Fushilat, ayat 44, bimbingan dan penyembuhan ditafsirkan sebagai individu yang berdampak berbeda, dengan beberapa manfaat dan yang lain tetap tidak terpengaruh berdasarkan Keyakinan.