Pembangunan Rumah Ibadah dan Kerukunan Umat Beragama di Gayo Lues (Suatu Pendekatan Sosiologi Agama)

Kasus-kasus intoleransi yang hingga saat ini masih terjadi di tengah masyarakat adalah penolakan masyarakat atas pembangunan gereja yang terdapat di Kampung Sangir, Kecamatan Dabun Gelang, Kabupaten Gayo Lues. Kasus-kasus penolakan pembangunan gereja merupakan salah satu bentuk intoleransi umat beragama. Ini terbukti dari kasus penolakan pembangunan Gereja sebagai tempat ibadah di kampung Sangir. Menurut Tamrin, Reje Kampung Sangir, pernah ada pembangunan Gereja di Kampung Sangir, namun masyarakat telah menolak pembangunan itu. Konflik serta penolakan tersebut telah terjadi cukup lama, namun tidak diketahui penyebab awal serta tahunnya. Dan adapun tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui bagaimana dampak penolakan pembangunan rumah ibadah bagi umat non muslim dan bagaimana kerukunan yang terjadi di Kampung Sangir tersebut.1 Pengumpulan data suatu penelitian dilakukan dengan berbagai metode-metode, misalnya dengan cara obsevasi, wawancara, studi pustaka ataupun dokumentasi. Semua bentuk pemerolehan data ini memrlukan alat bantu yang disebut dengan instrumen. Instrumen yang dimaksud yaitu kamera, telepon genggam untuk recorder, pensil, ballpoint, buku catatan dan semua peralatan yang dibutuhkan pada saat peneliti mengumpulkan data penelitian.