Prinsip Iman Dan Islam Dalam Kebijakan Qanun Nomor 8 Tahun 2013 Tentanf Kepariwisataan dan Implementasinya Di Desa Meunasah Balee Kecamatan Lhoknga

Addynullah, 160105080 (2023) Prinsip Iman Dan Islam Dalam Kebijakan Qanun Nomor 8 Tahun 2013 Tentanf Kepariwisataan dan Implementasinya Di Desa Meunasah Balee Kecamatan Lhoknga. Masters thesis, UIN Ar-Raniry Banda Aceh.

[thumbnail of Prinsip Iman] Text (Prinsip Iman)
Addynullah, 160105080, FSH, HTN.pdf - Published Version
Available under License Creative Commons Attribution.

Download (8MB)

Abstract

Keseriusan pemerintah Aceh dalam menjalankan Syari‟at Islam dibuktikan dengan dibentuknya Undang-Undang Nomor 44 Tahun 1999 Tentang Penyelenggaraan Keistimewaan Provinsi Daerah Istimewa Aceh dan diperkuat dengan lahirnya Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2006 Tentang Pemerintahan Aceh. Dalam menjalankan roda pemerintahannya Aceh tidak terlepas dari bingkai Syai‟at Islam yang disusun dalam Qanun, termasuk aturan yang mengatur tentang pariwisata. Pariwisata di Aceh telah diatur dalam ketentuan yuridis yang diformatkan dalam bentuk Qanun Nomor 8 Tahun 2013 Tentang Kepariwisataan, di dalam Pasal 2 di sebutkan azas tujuan dan fungsi penyelenggaran Pariwisata di Aceh berazaskan Iman dan Islam, kenyamanan, keadilan, kerakyatan, kebersamaan, kelestarian, keterbukaan, adat budaya dan kearifan lokal. Untuk itu, persoalan yang ingin dikaji dalam skripsi ini adalah Bagaimana kebijakan prinsip Iman dan Islam di dalam Qanun Nomor 8 Tahun 2013 tentang Kepariwisataan dan Bagaiman implementasi prinsip Iman dan Islam dalam Qanun Nomor 8
Tahun 2013 tentang Kepariwisataan. Metode penelitian yang digunakan dalam skripsi ini adalah kualitatif. Pemerintah harusnya melakukan penelitian dan pengembangan sarana pariwisata. Namun nyatanya fasilitas yang ada belum tampak di dasari dengan menerapkan prinsip Iman dan Islam. Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa pelaksanaan Qanun Nomor 8 Tahun 2013 tentang Kepariwisataan belum berjalan dengan semestinya dibuktikan dengan banyaknya pelanggaran-pelaggaran yang terjadi dilokasi wisata, baik dari segi desain lokasi wisata yang tidak dibuat pemisah antara laki-laki dan perempuan, dan penyediaan mushalla yang tidak menyediakan fasilitas yag layak. Dari paparan diatas dapat disimpulkan pelaksaan prinsip Iman dan Islam dalam Qanun Nomor 8 Tahun 2013 Tentang Kepariwisatan sudah bagus secara terori namun dalam pelaksaannya masih belum efektif seperti halnya tidak di beri zona
pemisah bercampur antara laki-laki dan perempuan, tempat duduk yang di desain khusus untuk berpacaran, dan penyedian wahana bermain masih bercampur antara laki-laki dan perempuan.

Item Type: Thesis (Masters)
Subjects: 200 Religion (Agama)
200 Religion (Agama) > 297 Islam
300 Sociology and Anthropology (Sosiologi dan Antropologi) > 340 Law/Ilmu Hukum
Divisions: Fakultas Syariah dan Hukum > S1 Tata Negara
Depositing User: Addynullah Ady
Date Deposited: 04 Jan 2024 03:16
Last Modified: 04 Jan 2024 03:16
URI: https://repository.ar-raniry.ac.id/id/eprint/34409

Actions (login required)

View Item
View Item