Efektivitas Sistem Electronic Traffic Law Enforcement Dalam Menurunkan Tingkat Pelanggar Lalu Lintas di Kota Banda Aceh

Tingkat pelanggar lalu lintas di Kota Banda Aceh masih tergolong tinggi. Pada tahun 2021 di Kota Banda Aceh terjadi 45.721 pelanggaran lalu lintas. Di tahun 2022 di Kota Banda Aceh terjadi 23.566 pelanggaran. Pada tahun 2023 mulai 1 Januari-Juni terjadi 121.978 pelanggaran. Dalam rangka untuk menertibkan serta menurunkan tingkat pelanggar lalu lintas maka diberlakukanlah sistem Electronic Traffic Law Enforcement. ETLE merupakan sistem penegakan hukum berlalu lintas yang memanfaatkan perangkat elektronik berupa kamera CCTV untuk merekam pelanggar lalu lintas secara langsung. Namun dalam penerapannya, ETLE masih dirasa kurang efektif karena tidak semua ruas jalan di Kota Banda Aceh dilengkapi kamera ETLE. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui serta menganalisis bagaimana efektivitas sistem Electronic Traffic Law Enforcement dalam menurunkan tingkat pelanggar lalu lintas di Kota Banda Aceh dan faktor hambatan sistem Electronic Traffic Law Enforcement di Kota Banda Aceh. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif deskriptif. Teknik pengumpulan data melalui wawancara dan dokumentasi. Teknik analisis data menggunakan reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sistem Electronic Traffic Law Enforcement di Kota Banda Aceh belum berjalan secara efektif. Dapat dilihat dari sosialisasi yang tidak menjangkau seluruh masyarakat sehingga masyarakat kurang begitu paham dengan program tersebut, disamping itu tujuan program juga belum tercapai dengan tingginya jumlah pelanggar lalu lintas. Berdasarkan hal tersebut diharapkan Ditlantas Polda Aceh untuk lebih meningkatkan sosialisasi kepada pengguna jalan tentang bagaimana mematuhi aturan lalu lintas, dan masyarakat juga harus ikut bekerjasama dengan turut mematuhi rambu lalu lintas.