Metodologi Pembelajaran Tafsir (Suatu Kajian Perbandingan Efektivitas Metodologi Pembelajaran Tafsir pada Pesantren Salafiyah dan Khalafiyah di Kota Banda Aceh)

Tesis ini membahas tentang metodologi pembelajaran tafsir. Persoalan pokok yang hendak dijawab adalah bagaimana metode pembelajaran tafsir yang efektif pada pesantren Salafiyah dan Khalafiyah di Kota Banda Aceh. Oleh karena itu penelitian ini bersifat penelitian lapangan, dengan langkah-langkah yang ditempuh meliputi: proses pengumpulan data melalui observasi, wawancara dan tes. Kemudian data yang ada diklasifikasikan berdasarkan jenis pesantren dan jenis materi yang diajarkan. Selanjutnya dilakukan tabulasi data dengan menghitung frekuensi dan persentasenya sehingga dapat dilihat efektivitas dan perbandingan antara Pesantren Salafiyah dan Khalafiyah.

Efektivitas suatu pembelajaran salah satunya dipengaruhi oleh metode yang dipakai, oleh karenanya pemakaian metode harus disesuaikan dengan tujuan dari materi pembelajaran. Dalam penelitian ini, efektivitas pembelajaran tafsir akan diukur dari kemampuan hifz, terjemah, penguasaan asbab al-nuzül dan munasabah ayat. Untuk pembelajaran hifz dipakai metode ceramah, tanya jawab, diskusi, latihan dan penugasan. Pembelajaran terjemah memakai metode ceramah, tanya jawab dan latihan sedangkan untuk pembelajaran asbah al-nuzül dan munasabah dipergunakan metode ceramah, tanya jawab dan diskusi.

Hasil temuan di lapangan menunjukkan bahwa metodologi pembelajaran tafsir yang dipakai Pesantren Ishlahiyah tidak memiliki klasifikasi metode untuk pembelajaran masing-masing materi. Pembelajaran semua materi tafsir senantiasa menggunakan metode membaca kitab tafsir berbahasa Arab, menerjemah kitab, ceramah, dan tanya jawab. Sementara di Pesantren Darul Ulum, guru membuat klasifikasi pemakaian metode, seperti untuk pembelajaran hifz, metode yang dipakai adalah metode ceramah, diskusi, tanya jawab, latihan dan penugasan, sedangkan untuk pembelajaran terjemah, asbabun nuzul, dan pembelajaran munasabah ayat memakai metode ceramah, tanya jawab dan diskusi. Berdasarkan metodologi yang diterapkan tersebut, untuk pembelajaran hifz, terjemah, ashab al- uzül dan munasabah di Pesantren Ishlahiyah tidak efektif sedangkan di Pesantren Darul Ulum metodologi yang diterapkan untuk pembelajaran lifz terjemah, asbab al-nuzül sudah sangat efektif kecuali untuk pembelajaran munasabah yang tidak efektif. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa metodologi pembelajaran tafsir di Pesantren Khalafiyah lebih efektif dibandingkan dengan metodologi pembelajaran tafsir di Pesantren Salafiyah