Pemahaman Ayat-Ayat Dakwah Perspektif Jamaah Tabligh di Masjid Jamik Bukit Baro Gampong Lamme Garot Kecamatan Montasik Kabupaten Aceh Besar

Urwatul Wusqa, 221006017 (2024) Pemahaman Ayat-Ayat Dakwah Perspektif Jamaah Tabligh di Masjid Jamik Bukit Baro Gampong Lamme Garot Kecamatan Montasik Kabupaten Aceh Besar. Other thesis, UIN Ar-Raniry Banda Aceh.

[thumbnail of Pemahaman Ayat-Ayat Dakwah Perspektif Jamaah Tabligh di Masjid Jamik Bukit Baro Gampong Lamme Garot Kecamatan Montasik Kabupaten Aceh Besar] Text (Pemahaman Ayat-Ayat Dakwah Perspektif Jamaah Tabligh di Masjid Jamik Bukit Baro Gampong Lamme Garot Kecamatan Montasik Kabupaten Aceh Besar)
Urwatul Wusqa, 221006017.pdf - Published Version
Available under License Creative Commons Attribution.

Download (2MB)

Abstract

Dakwah yang dikenal secara umum biasanya dilaksanakan di mimbar, pesantren, acara keagamaan, media massa dan media cetak saja, namun Jamaah Tabligh memiliki metode khas dalam berdakwah, yaitu Khurūj fī Sabīlillāh (keluar di jalan Allah) dan Jaulah (silaturahmi dengan mendatangi rumah-rumah). Sehingga memunculkan persoalan bagaimana pemahaman Jamaah Tabligh tentang ayat-ayat dakwah serta dampak dakwahnya bagi masyarakat.
Untuk menjawab persoalan di atas, maka penelitian ini difokuskan pada kajian lapangan (field research). Metode yang digunakan adalah metode penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Adapun lokasi penelitian ini dilakukan di Masjid Jamik Bukit Baro Gampong Lamme Garot Kecamatan Montasik Kabupaten Aceh Besar.
Berdasarkan penelitian yang sudah dilakukan, pertama, secara keseluruhan pemahaman Jamaah Tabligh sejalan dengan para mufasir, namun terdapat beberapa ayat yang dipahami sedikit berbeda seperti berikut ini: 1. Pada Surah Āli ‘Imrān ayat 110, mereka mengartikan “ukhrijat” sebagai keluar di jalan Allah, yaitu metode dakwah Khurūj fī Sabīlillāh. 2. Pada Surah al-Naḥl ayat 125, mereka menghindari segala bentuk perdebatan dan khilafiyah, karena bagi mereka hal tersebut dapat merusak kesatuan umat. 3. Pada Surah al-Ḥajj ayat 78, mereka menyamakan jihad dengan Khurūj fī Sabīlillāh, karena adanya kesamaan pengorbanan dengan jihad, seperti menggunakan harta pribadi serta meninggalkan keluarga dan pekerjaan dalam kurun waktu tertentu. Kedua, dampak dari dakwah Jamaah Tabligh di desa tersebut adalah mereka mampu mengajak masyarakat untuk salat fardu secara berjamaah, namun mereka tidak melarang perbuatan maksiat seperti judi dan khamar. Dari keseluruhan pembahasan di atas nampak jelas bahwa, ditemukan ada perbedaan pemahaman antara Jamaah Tabligh dengan apa yang telah dicetuskan oleh para mufasir.

Item Type: Thesis (Other)
Uncontrolled Keywords: Ayat-Ayat Dakwah, Jamaah Tabligh, Metode Dakwah
Subjects: 200 Religion (Agama) > 297 Islam > 2X1 Al-Qur'an dan ilmu yang berkaitan
Divisions: Program Pascasarjana > S2 Ilmu Al-Quran dan Tafsir
Depositing User: Urwatul Wusqa
Date Deposited: 05 Jan 2024 03:29
Last Modified: 05 Jan 2024 03:29
URI: https://repository.ar-raniry.ac.id/id/eprint/34466

Actions (login required)

View Item
View Item