Hubungan Antara Hardiness Dengan Problem – Focused Coping Pada Guru Sekolah Luar Biasa Di Banda Aceh

Guru yang mengajar di sekolah luar biasa (SLB) memiliki tugas administrasi maupun pengajaran yang berbeda dengan guru yang mengajar di sekolah umum. Guru yang mengajar anak berkebutuhan khusus memiliki tanggung jawab yang lebih besar karena harus menangani murid yang berkebutuhan khusus pula dan juga menyiapkan bahan ajar untuk mereka pahami. Hal ini dapat memicu terjadinya kurangnya proses problem-focused coping dalam mengurangi stressor untuk mengubah situasi dan permasalahan yang terjadi, dimana sangat sesuai dengan hasil wawancara peneliti yang menunjukkan adanya indikasi problem-focused coping pada guru yang mengajar di sekolah luar biasa (SLB). Tujuan dari penelitian ini ialah untuk mengetahui hubungan hardiness dengan problem-focused coping pada guru yang mengajar di sekolah luar biasa (SLB) di Banda Aceh. Alat ukur penelitian ini yaitu skala hardiness yang disusun berdasarkan aspek dari Maddi (2013) dan skala problem-focused coping yang disusun berdasarkan aspek dari Lazarus dan Folkman (1984). Penyebaran kuesioner menggunakan skala likert dan angket kepada 84 guru dari seluruh SLB di Banda Aceh (4 SLB). Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis korelasi Product Moment dari Pearson Correlation. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat hubungan positif antara hardiness dengan problem-focused coping pada guru yang mengajar di sekolah luar biasa di Banda Aceh dengan diperoleh nilai pearson correlation sebesar 0,471 dan nilai p = 0,000 (p < 0,05). Artinya semakin tinggi hardiness maka akan semakin tinggi problem-focused coping, dan semakin rendah hardiness semakin rendah pula problem-focused coping.