Penentuan Nasab Anak Hasil Wathi’ Syubhat Menurut Mazhab Hanafi (Analisis Metode Istinbat)

Siti Sarah, 190101113 (2024) Penentuan Nasab Anak Hasil Wathi’ Syubhat Menurut Mazhab Hanafi (Analisis Metode Istinbat). Other thesis, UIN Ar-Raniry Fakultas Syariah dan Hukum.

[thumbnail of Penentuan Nasab Anak Hasil Wathi’ Syubhat Menurut Mazhab Hanafi (Analisis Metode Istinbat)] Text (Penentuan Nasab Anak Hasil Wathi’ Syubhat Menurut Mazhab Hanafi (Analisis Metode Istinbat))
Siti Sarah, 190101113, FSH, HK.pdf - Published Version
Available under License Creative Commons Attribution.

Download (5MB)

Abstract

Islam mewajibkan perkawinan yang sah, dimana harus memenuhi syarat sahnya perkawinan guna menghindari terjadinya pernikahan fasid, yang dapat mengakibatkan timbulnya perkara syubhat. Di dalam Islam dikenal istilah wathi’ syubhat atau hubungan seksual tanpa adanya kejelasan haram atau halalnya hubungan tersebut. Wathi’ syubhat merujuk pada situasi di mana status nasab anak tidak jelas atau diragukan terkait keabsahan pernikahan orang tuanya yang fasid atau hubungan seksual yang dilakukan secara syubhat atau salah orang yang mengira orang tersebut halal untuk digauli. Penelitian ini mengajukan rumusan masalah sebagai berikut bagaimana status nasab anak hasil wathi’ syubhat di dalam Mazhab Hanafi dan bagaimana metode istinbat hukum yang digunakan Mazhab Hanafi dalam menentukan nasab anak hasil wathi’ syubhat. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif, yaitu dengan melakukan kajian library research, data dikumpulkan dengan menggunakan data pustaka berupa buku buku dan kitab-kitab dalam Mazhab Hanafi dan data tersier sebagai pendukung yang bersumber dari jurnal, enksiklopedia serta bahan dari internet. Hasil penelitian dan pembahasan menjelaskan bahwa di dalam Mazhab Hanafi terdapat dua macam syubhat yaitu syubhat di dalam pernikahan yang fasid dan syubhat karena akibat perbuatan atau salah orang. Dengan adanya kekeliruan yang menganggap bahwa ia adalah istri atau suami yang sah akan tetapi ternyata orang lain maka hubungan syubhat dapat mengakibatkan gugurnya hukuman had sesuai dengan ayat Al-Qur’an surat Al-Ahzab ayat 5. Di dalam Mazhab Hanafi sepakat bahwa nasab anak yang dilahirkan dari persetubuhan syubhat karena akad dan syubhat karena perbuatan maka nasabnya dihubungkan atau disandarkan kepada ayahnya sesuai dengan indikasinya di dalam mazhab Hanafi menggunakan Metode istihsan yang menganggap bahwa sesuatu itu baik atau mencari yang terbaik diantara yang baik untuk menghindari terjadinya ketidakadilan.

Item Type: Thesis (Other)
Subjects: 000 Computer Science, Information and System
Divisions: Fakultas Syariah dan Hukum > S1 Hukum Keluarga
Depositing User: Siti Sarah
Date Deposited: 08 Jan 2024 03:20
Last Modified: 08 Jan 2024 03:20
URI: https://repository.ar-raniry.ac.id/id/eprint/34504

Actions (login required)

View Item
View Item