Pembentukan Karakter Santri Indispliner Di Dayah Terpadu Almuslimun Lhoksukon Aceh Utara

Pembentukan karakter santri menjadi hal penting yang harus di bina oleh ustaz/ah dan dikembangkan oleh santri-santri. Masih ada beberapa santri yang masih butuh bimbingan ketat oleh ustaz/ahnya agar dapat membentuk karakternya menjadi lebih baik.. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahuibagaimana pembentukan karakter santri yang melanggar di dayah terpadu Almuslimun Lhoksukon Aceh Utara Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian lapangan (Field Research) dengan pendekatan kualitatif. Teknik pengumpulan data melalui wawancara mendalam, observasi partisipan dan dokumentasi. Adapun yang diobservasi dalam penelitian ini adalah bagaimana cara ustaz/ah dalam membentuk karakter santri yang bermasalah. Jumlah subyek yang diwawancarai dalam penelitian ini ada 8 orang, 1 Ustaz 1 Ustazah bagian keamanan, 3 santriwan dan 3 santriwati. Kemudian data yang diperoleh dianalisis secara deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pembentukan karakter santri indispliner adalah dengan cara menghukum bagi santri yang melakukan pelanggaran ringan, sedangkan santri yang melakukan pelanggaran berat akan dikenakan poin sesuai dengan yang sudah diterapkan didayah. Di antara metode yang dikembangkan adalah metode ceramah, memberikan motivasi. Kendala ustaz/ah dalam membentuk karakter santri adalah kurangnya tenaga kerja dalam membina santri