Batas Usia Perkawinan dalam Undang- undang Nomor 16 Tahun 2019 Tentang Perkawinan (Studi kasus di Kecamatan Ingin Jaya Kabupaten Aceh Besar)

Fenomena Pernikahan di bawah umur sampai saat ini terus terjadi di kalangan masyarakat meskipun sejumlah aturan telah mengaturnya. Persoalan Pernikahan di bawah umur terus terjadi hampir di semua daerah di Indonesia tidak terkecuali di provinsi Aceh dan secara khusus di Kecamatan Ingin Jaya Kabupaten Aceh Besar. Pernikahan tersebut telah mengakibatkan terjadinya dampak serius terhadap kehidupan sosial, ekonomi, pendidikan, dan ketahanan keluarga. Di antaranya terjadinya ketidaksiapan para pasangan dalam membangun dan membina keluarga yang bahagia dan sejahtera.
Penelitian ini adalah kajian perbandingan hukum yang berusaha mengungkap permasalahan dan konsep hukum dasar tentang batas usia perkawinan dan kedudukannya dalam hukum positif dan fikih munakahat serta praktek yang terjadi dalam kehidupan sosial masyarakat. Penelitian ini bersifat penelitian lapangan (field reseach). Metode yang digunakan adalah mengunakan pendekatan yuridis empiris yang mana berbasis pada observasi dan wawancara secara langsung dengan para pihak yang terkait. Untuk mendapatkan data valid, data akan diolah dan dianalisis secara cermat dan teliti terhadap sumber primer dan sumber skunder. Hasil penelitian mengungkapkan bahwa masih terjadinya pernikahan dibawah umur dikalangan masyarakat Aceh khususnya di Kecamatan Ingin Jaya yang menjadi lokus penelitian ini. Penyebab utama dari kasus perkawinan di bawah umur ini, dapat disebutkan bahwa secara umum dikarenakan oleh rendahnya kesadaran dan kekurang pahaman masyarakat terhadap hukum- hukum perkawinan. Penyebab lainnya adalah disebabkan oleh terjadinya kompleksitas persoalan sosial, budaya, norma sosial, ekonomi, dan pendidikan. Oleh karena itu, hasil penelitian ini berharap akan menjadi langkah solutif dalam meminimalisir kasus- kasus pernikahan di bawah