Implementasi Zakat Biji-Bijian Komoditi Jagung Di Desa Lae Mate Kecamatan Rundeng Kota Subulussalam

Sabirin, 190403034 (2024) Implementasi Zakat Biji-Bijian Komoditi Jagung Di Desa Lae Mate Kecamatan Rundeng Kota Subulussalam. Other thesis, UIN Ar-Raniry Banda Aceh.

[thumbnail of Sabirin,  190403034, (2023).pdf] Text
Sabirin, 190403034, (2023).pdf

Download (6MB)

Abstract

Zakat merupakan salah satu pilar terpenting ajaran Islam. Zakat merupakan rukun Islam yang memiliki potensi besar untuk mempersatukan umat Islam. Islam membangkitkan semangat melalui Zakat, yaitu semangat untuk berusaha meningkatkan perekonomian masyarakat. Zakat terbagi menjadi dua bagian yaitu zakat maal (harta) dan zakat nafs (fitra) sedangkan salah satu zakat yang wajib diberikan adalah zakat pertanian. Zakat pertanian merupakan komoditas terpenting dalam kehidupan manusia untuk menopang kehidupan karena pertanian merupakan komoditas pokok bagi manusia untuk hidup. Dalam penelitian ini, ada dua masalah yang akan menjadi penelitian utama, yaitu: Pertama, bagaimana mekanisme implementasi zakat biji-bijian komoditi dari hasil jagung di Desa Lae Mate Kecamatan Rundeng Kota Subulussalam? Kedua, bagaimana implementasi zakat biji-bijian komoditi jagung di Desa Lae Mate Kecamatan Rundeng Kota Subulussalam? Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan sifat deskriptif. Sumber informasi diperoleh melalui wawancara, observasi dan dokumentasi. informan meliputi petani, pemuka agama dan masyarakat. Verifikasi kebenaran informasi dilakukan dengan triangulasi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa: mekanisme pembayaran zakat biji-bijian komoditi jagung, petani/pekebun di desa Lae Mate pada umumnya sudah melakukan pembayaran yang sesuai dengan hadis tentang mengeluarkan sesuai dengan kadar zakat, Jika tanaman diairi dengan air hujan atau air sungai secara cuma-cuma, atau bahkan tanaman tidak membutuhkan air, dikenakan zakat 10%. Dan dikenakan zakat sebesar 5% ketika menyiram tanaman dengan air yang menarik biaya irigasi, seperti pompa yang mengambil air dari sumber pengairan. Namun ada juga petani/pekebun tetap mengeluarkan zakat 5% walaupun pengairannya melalui air sungai atau air hujan. Kedua Implementasi zakat biji-bijian di desa Lae Mate dalam pengelolaan dan penyaluran zakat pertanian belum ada di karenakan tidak ada lembaga zakat pertanian yang di bentuk oleh pihak aparatur desa sehingga masyarakat desa Lae Mate dalam pengimplemntasian zakat pertanian secara individu dan langsung menyalurkan zakatnya kepada fakir, miskin, fisabilillah dan kepada orang-orang yang mereka anggap berhak untuk menerimanya.
Kata kunci: zakat, potensi zakat jagung, mekanisme pembayaran zakat

Item Type: Thesis (Other)
Subjects: 200 Religion (Agama) > 204 Pengalaman, Hidup, Praktik keagamaan
200 Religion (Agama) > 207 Misi dan Pendidikan Agama
Divisions: Fakultas Dakwah dan Komunikasi > S1 Manajemen Dakwah
Depositing User: Sabirin Sabirin
Date Deposited: 10 Jan 2024 03:30
Last Modified: 10 Jan 2024 03:30
URI: https://repository.ar-raniry.ac.id/id/eprint/34644

Actions (login required)

View Item
View Item