Peran Kesbangpol Kota Banda Aceh Dalam Upaya Keswaspadaan Dini Konflik

Masyarakat Kota Banda Aceh merupakan wujud dari bangsa yang multikultur, hal tersebut ditunjukkan dari berbagai agama, ras, kebudayaan yang dimiliki oleh masyarakatnya sehingga menghiasi perbedaan kondisi sosial kemasyarakatan. Peran pemerintah sendiri dalam kewaspadaan dini di Daerah dapat dilakukan dengan cara pendeteksian dini dan pencegahan dini potensi konflik yang terdapat pada masyarakat. Hal ini diperkuat dengan berdasarkaan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 46 Tahun 2019 tentang kewaspadaan dini di Daerah. Tujuan dari penelitian ini dilakukan untuk melihat dan mengetahui bagaimana upaya yang dilakukan oleh Badan Kesbangpol Kota Banda Aceh dalam kewaspadaan dini dan mengetahui bagaimana Sinergitas Badan Kesbangpol Kota Banda Aceh dalam upaya kewaspadaan dini. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa peran Pemerintah dalam kewaspadaan dini sudah menjalankan program-program dalam menimalisir timbulnya konflik dengan membentuk program pendeteksian dini dan pencegahan dini didalam masyarakat. Upaya Badan Kesbangpol Kota Banda Aceh dalam upaya kewaspadaan dini ditandai dengan dibentuknya FKDM, WASDIN, pemberian fasilitas sarana dan prasarana serta dukungan kegiatan pembinaan dalam bentuk sosialisasi, diklat maupun dialog, hal ini dilakukan untuk meminimalisir terjadinya konflik. Dalam melakukan kegiatan kewaspadaan dini Badan Kesbangpol Kota Banda Aceh tidak bisa berjalan sendiri sehingga dibutuhkan Sinergitas dengan seluruh unsur masyarakat dan unsur perangkat Daerah Kota Banda Aceh dalam melakukan upaya preventif guna meminimalisir dampak akan terjadinya konflik. Namun dalam proses pelaksaan juga terdapat kendala, dimana faktor pembiayaan yang masih kurang sehingga ada beberapa program yang terpaksa tidak dijalankan secara penuh.