Sistem Lelang Barang Bukti Kejahatan Pada Kejaksaan Banda Aceh Dalam Perspektif Akad Bai Muzayyadah

Bai muzayyadah atau jual beli lelang diartikan sebagai suatu metode penjualan barang dan jasa berdasarkan harga penawaran tertinggi. Jual beli ini merupakan salah satu bentuk transaksi jual beli yang telah difatwakan kebolehannya oleh fuqaha. Proses jual beli lelang dilaksanakan oleh penjual di tengah keramaian sehingga terjadi tawar menawar oleh pembeli dengan suatu harga dengan ketetapan yang mengajukan harga tertinggi berhak menjadi pembeli yang sah. Transaksi jual beli lelang juga dilakukan untuk menjual objek sitaan yang menjadi barang bukti kejahatan (jarimah) oleh Kejaksaan Negeri Banda Aceh. Penelitian ini berusaha mengkaji realitas transaksi pelelangan, penetapan limit harga pemenang lelang dan tinjauan akad bai muzayyadah pada sistem pelelangan terhadap barang bukti jarimah yang dilaksanakan oleh Kejaksaan Negeri Kota Banda Aceh. Penelitian deskriptif ini menggunakan metode penelitian pustaka (library research) dan penelitian lapangan (field research). Teknik pengumpulan data dilakukan dengan wawancara dan dokumentasi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa proses sistem lelang barang bukti kejahatan oleh Kejaksaan Negeri Banda Aceh dalam pelaksanaannya berpedoman pada peraturan pemerintah dengan ketetapan penawar yang mengajukan harga tertinggi menjadi pemenang dan ditetapkan sebagai pembeli yang sah. Selain itu, sistem lelang barang bukti kejahatan oleh Kejaksaan Negeri Banda Aceh sudah sesuai dengan tinjauan akad Bai Muzayyadah berdasarkan hukum Islam.